TEMPO.CO, Kupang - Kekeringan yang melanda wilayah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan sejumlah kelurahan di daerah tersebut mengalami krisis air bersih. Untuk mengatasinya pemerintah mengerahkan enam mobil tangki untuk melayani kebutuhan air bersih warga.
"Ada 10 kelurahan yang mengalami krisis air bersih," kata Wali Kota Kupang Jonas Salean kepada wartawan, Kamis, 13 November 2014. (Baca juga: NTT Kekurangan Dana Atasi Kekeringan)
Menurut dia, untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih, Pemerintah Kota Kupang telah menyiagakan mobil tangki untuk menyalurkan air bersih kepada warga di sepuluh kelurahan itu. Ada enam mobil tangki yang disiagakan melayani kebutuhan air bersih warga.
Jonas menduga krisis air ini disebabkan penggundulan hutan di daerah-daerah sumber mata air. Karena itu, pihaknya menggalakan aksi tanam anak pohon di daerah sumber mata air. "Wilayah tangkapan air juga mengalami kekeringan, sehingga warga hanya memanfaatkan mata air permukaan," katanya.
Selain itu, katanya, pemerintah juga akan membangun sebuah bendungan di Kelurahan Kolhua untuk mengatasi kekeringan yang setiap tahun melanda daerah ini.
Direktur Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kupang Noldy Mumu mengatakan pihaknya telah menyalurkan pelayanan air bersih secara gratis bagi warga di 70 titik yang tersebar di 10 kelurahan yang mengalami kekeringan itu. "70 titik ini merupakan daerah zona merah krisis air bersih," katanya.
YOHANES SEO
Berita lain:
Pesawat Tak Berizin Mulai Gentar Masuk Indonesia
Adegan Mantel Putin dan Istri Xi Disensor
Gara-gara Mantel Putin, Peng Jadi Gunjingan