TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan KPK akan mempertimbangkan pemberian label terhadap calon Jaksa Agung pilihan Presiden Joko Widodo. Label berwarna, merah, kuning, atau hijau mungkin diberikan KPK untuk menentukan layak-tidaknya kandidat.
"Kami akan mempertimbangkannya nanti, apakah pakai label traffic light atau tidak," kata Busyro di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Senin, 10 November 2014. Pemberian label ini didasarkan pada penilaian rekam jejak, seperti yang sudah dilakukan KPK terhadap calon menteri kabinet Jokowi.
Namun, Busyro mengatakan, hingga kini dia belum mendapat laporan nama kandidat Jaksa Agung. "Belum mengkonfirmasikan kepada teman-teman pimpinan mengenai siapa nama calon Jaksa Agung yang akan ditelisik," ujarnya. (Baca: Alasan KPK Desak Jokowi Serahkan Nama Jaksa Agung)
Jumat pekan lalu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menyebutkan Jokowi sudah mengirim nama-nama calon Jaksa Agung kepada KPK agar rekam jejak mereka bisa ditelusuri. (Baca: KPK: Surat Jokowi Soal Jaksa Agung Rahasia)
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menyebutkan ada lima calon Jaksa Agung, yakni Mas Achmad Santosa (mantan Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan), Muhammad Yusuf (Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), Hamid Awaluddin (mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia), Widyo Pramono (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus), serta Andhi Nirwanto (Wakil Jaksa Agung).
Belakangan muncul nama M. Prasetyo, mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum yang kini menjadi anggota DPR dari Partai NasDem. Nama Prasetyo disorongkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Busyro mengatakan, hingga kini, di antara jajaran pemimpin komisi antirasuah itu belum ada yang menerima daftar dari Jokowi. Juga belum ada pembahasan nama-nama kandidat Jaksa Agung yang akan ditelisik. "Sampai sekarang saya belum tahu," ujarnya.
REZA ADITYA
Terpopuler
Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina
Pramono: Sore Ini KMP dan KIH Tanda Tangani Kesepakatan
Ini Kata PDIP Pasca-Kesepakatan Dua Koalisi
Jokowi Menjajal Kereta Api Paling Cepat di Dunia
Buat Onar di Jalan Tol Simatupang, 6 Suporter Bola Diperiksa