Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negatif Ebola, Ruang Isolasi Pasien Dilonggarkan  

image-gnews
Seorang pasien suspect Virus Ebola dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kabupaten Kediri, Jawa Timur, 1 November 2014. ANTARA/ Rudi Mulya
Seorang pasien suspect Virus Ebola dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kabupaten Kediri, Jawa Timur, 1 November 2014. ANTARA/ Rudi Mulya
Iklan

TEMPO.CO, Madiun - Muchlis Sugiharto, 29 tahun, pasien terduga ebola di Madiun, Jawa Timur, dipastikan tidak terpapar virus berbahaya tersebut. Menurut informasi yang dikirim Kementerian Kesehatan ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono, Kota Madiun, tiga sampel darah, lendir, dan urine pasien yang diuji di laboratorium dinyatakan negatif.

"Informasinya kami terima semalam," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Soedono Sjaiful Anwar, Rabu, 5 November 2014. (Baca sebelumnya: Menkes Pastikan Kasus Ebola Madiun Siang Ini)

Karena hasil tes sudah dinyatakan negatif, kata Sjaiful, rumah sakit mulai melonggarkan ruang isolasi Muchlis. Penggunaan alat pelindung diri (ADP) baik oleh perawat maupun dokter pun tidak seketat sebelumnya. Mereka sudah tidak mengenakan kacamata khusus serta tak memerlukan masker rangkap tiga. "Mulai hari ini, keluarga pasien sudah bisa membesuk dengan tetap menggunakan ADP," ujar Sjaiful.

Menurut dia, Muchlis akan dipindahkan dari ruang isolasi Wijaya Kusuma B6 ke ruangan lain. Alasannya, selain karena Muchlis sudah dinyatakan negatif ebola, kondisi tubuhnya pun kian membaik. Hingga hari kelima perawatannya di Rumah Sakit Soedono, trombosit Muchlis sudah mencapai 96 ribu per liter dari jumlah normal 150-320 ribu per liter. (Baca: Pasien di Madiun dan Kediri Negatif Ebola)

Suhu tubuh Muchlis juga terpantau normal, yakni tidak lebih dari 37,5 derajat Celcius. Kendati demikian, perawatan tenaga kerja Indonesia yang baru pulang dari Liberia itu tetap dijalankan hingga masa inkubasi berakhir pada 15 November mendatang. "Hanya, ruang isolasinya tidak seketat kemarin," kata Sjaiful.

Muchlis mulai dirawat di RSUD dr Soedono pada Jumat, 31 Oktober 2014. Setelah Muchlis dinyatakan egatif ebola, dokter ganti menetapkan statusnya sebagai pasien penyakit malaria falciparum. Muchlis memang pernah terserang malaria saat berada di Liberia. Di sana dia bahkan sempat dirawat dua kali karena penyakit tersebut. (Baca juga: Suspect Ebola Madiun Bekerja 8 Bulan di Liberia)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita Terpopuler:
Dukung Persib Vs Arema, Ridwan Kamil Buka Baju 
KPK Endus Modus Baru Koruptor, Apa Saja? 
Tiga Perilaku Aneh Pembunuh Dua TKI Indonesia
Pakar Ungkap Cara Polisi Telisik Akun @TM2000Back 
Usir Pesawat Asing, Berapa Biaya Operasional Sukhoi?  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

2 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

21 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

58 hari lalu

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.


Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.