TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Saud Usman Nasution, dan Rektor Surya University, Yohanes Surya, menandatangani kesepakatan pencegahan terorisme. Menurut Saud,kerjasama dalam bidang riset teknologi informasi ini sangat penting. Ini karena kelompok radikal teroris telah menggunakan internet dan teknologi untuk menyebarkan propaganda ideologi dan aksinya.
"Saat terjadi ledakan Bom Bali 2002, kelompok teroris telah menggunakan handphone sebagai media komunikasi dan switchingnya. Padahal saat itu kami belum familiar," ujar Saud dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa, 4 November 2014. (Baca: PM India: Serangan Teroris di Wagah Pengecut )
Saud mengatakan tantangan pencegahan terorisme saat ini lebih pada upaya menghentikan situs-situs provokatif yang menyebarkan kebencian dan mengajarkan cara membuat bom. Situs-situs radikal, bernada teror, dan berisi ajakan jihad ekstrim tersebut, kata Saud, menjadi ancaman serius dan nyata yang harus dicari solusinya, karena dapat melahirkan teroris-teroris baru.
"Dr. Azhari dan Noordin M Top telah meninggal dunia, namun sekarang ada teroris-teroris lain yang bisa membuat bom tanpa diajari mereka tapi belajar dari internet. Kami ingin menyelamatkan bangsa dan negara dari bahaya radikal teroris," kata Saud. (Bsaca: Lawan Teroris, Obama Berjanji Dukung Kanada )
Rektor Surya University, Yohanes Surya mengatakan dia merasa bahagia karena lembaganya dapat menjalin kerjasama strategis dengan BNPT untuk mencegah terorisme. Universitas, kata Yohanes, memberikan dukungan penuh dalam penanggulangan terorisme melalui riset teknologi, untuk mewujudkan Indonesia jaya dan damai.
"Indonesia jaya adalah sebuah visi yang berorientasi pada keunggulan dan keindonesiaan. Kerjasama ini adalah sebuah jalinan kolaborasi dua institusi berkualifikasi tinggi yang akan berujung pada unggulnya generasi dan tegaknya kedaulatan NKRI," ujar Surya.
Di antara kerjasama yang dilakukan adalah peluncuran website jalandamai.org di Auditorium Surya University. (Baca: Arab Saudi Hukum 13 Orang Tertuduh Teroris)
Saud mengatakan, diluncurkannya website jalandamai.org merupakan salah satu upaya untuk menangkal propaganda antiradikal teroris. "Bila kita tidak melek teknologi maka akan terlambat menanggulangi propaganda dan aksi mereka."
"Saya harapkan mahasiwa untuk ikut berpartisipasi menjaga kepentingan bangsa dan negara. Kami mencari solusi memerangi terorisme melalui teknologi. Jangan sampai mahasiswa terpengaruh kelompok teroris. Mari kita antisipasi agar tidak terjadi ledakan bom. Jangan berikan kesempatan kepada kelompok radikal untuk bergerak," kata Saud.
RIDHO JUN PRASETYO
Berita Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan