TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi terduga pasien ebola di Kediri, Jawa Timur, sudah mulai membaik. Suhu tubuh GN, pasien tersebut, turun menjadi 37,3 derajat Celsius setelah sempat mencapai 38,6 derajat Celsius itu. GN kini tak lagi mengalami nyeri saat menelan, nyeri sendi, dan batuk. (Baca : Fakta-fakta Seputar Penyakit Ebola)
"Suhu tubuh pasien menjadi 37,3 derajat Celsius dan sudah tidak ada keluhan, termasuk nyeri saat menelan. Kondisinya semakin membaik," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan H.M. Subuh dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo. (Baca : Dirawat, Pasien Terduga Ebola Didampingi Istri)
Spesimen darah GN juga sudah diambil oleh pihak Kementerian Kesehatan dan sedang diteliti lebih lanjut. Pemeriksaan darah GN masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Sementara itu, Kementerian Kesehatan memberi masukan kepada pihak rumah sakit untuk mencegah penularan ebola terhadap tenaga kesehatan. (Baca : Awas Ebola, Puluhan TKI Baru Pulang dari Liberia)
GN merupakan salah satu dari 28 buruh migran yang kembali dari Liberia pada Ahad, 26 Oktober 2014. Tenaga kerja yang berasal dari Kediri berjumlah tiga.
Sebagai langkah pencegahan menyebarnya virus ebola, sejak enam hari sebelum kepulangan, GN dan rekan-rekannya menjalani karantina di Liberia. Setibanya di Jakarta, mereka menjalani satu hari karantina. Setelah tujuh hari dalam pengawasan, mereka melanjutkan perjalanan ke kampung halaman masing-masing.
“Setelah sampai di Kediri, kembali dilakukan pengamatan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Bendo”, ujar Subuh. Sampai saat ini, pengamatan sudah dilaksanakan selama sebelas hari dari rencana 21 hari.
Pada Selasa, 28 Oktober 2014, GN merasakan nyeri saat menelan. Saat itu, kondisi keluarganya sedang batuk dan demam. Dua hari kemudian, GN memeriksakan diri ke Puskesmas Bendo dengan keluhan demam, nyeri saat menelan, nyeri sendi, dan batuk.
GN langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pare dengan diagnosis acute febrile illness dan kecurigaan pada paryngitis acute. Karena GN baru pulang dari daerah endemis ebola, pihak rumah sakit memutuskan merawat dia di ruang isolasi.
SUNDARI
Topik terhangat:
Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Kabinet Jokowi | Pengganti Ahok
Berita terpopuler lainnya:
Haji Lulung: Urusan dengan Ahok Belum Selesai
Curhat Fadli Zon dan Hinaan Jilbab di Twitter
Begini Pesan Jokowi pada Penghinanya
Cara Dhani Bikin 'Kementerian Tandingan'