TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan masih menunggu sampel hasil uji laboratorium pasien terduga ebola asal Jawa Timur. Sampel itu rencananya akan diteliti lebih lanjut di Jakarta. "Saat ini, sampel sudah berada di kargo salah satu maskapai penerbangan di Bandara Juanda, untuk dikirimkan ke Jakarta," kata Kepala Badan dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Tjandra Yoga Aditama, Sabtu, 1 November 2014. (Baca: Ebola Diperkirakan Berkembang Cepat).
Tjandra memperkirakan sampel itu akan datang di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu malam atau Ahad dinihari. Dia mengatakan sudah mempersiapkan pemeriksaan laboratorium untuk sampel itu. Balitbangkes sudah menyiapkan instalasi penyimpanan khusus (biological safety cabinet/ BSC-3) serta laboratium biosafety level BSL-3. "Disiapkan juga petugas laboratorium yang akan menangani sampel ini," ujar Tjandra.
Menurut Tjandra, pada Oktober 2014 lembaganya pernah memeriksa tiga sampel terduga ebola. Sampel itu berasal dari 2 warga negara Indonesia dan 1 warga negara asing. "Tapi semua hasilnya negatif," katanya. (Baca: Kata Dokter yang Tangani Terduga Ebola)
Saat ini, Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono, Kota Madiun, Jawa Timur, sedang merawat seorang pasien yang dicurigai terjangkit virus ebola. Pasien itu berinisial M, 29 tahun, warga Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. (Baca: Suspect Ebola Madiun Bekerja 8 Bulan di Liberia)
Saat masuk rumah sakit, M mengalami penurunan trombosit, demam tinggi, dan gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, pasien yang baru pulang dari Liberia sebagai penebang kayu ini positif menderita malaria.
MITRA TARIGAN
Berita Terpopuler
Haji Lulung: Urusan dengan Ahok Belum Selesai
Curhat Fadli Zon dan Hinaan Jilbab di Twitter
Intervensi Hukum, Fadli Zon Dinilai Abuse of Power