Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RSUP Sardjito Belum Terima Instruksi Waspada Ebola  

image-gnews
Pekerja kesehatan berlatih memakai baju pelindung Ebola, di Institut Penelitian Tropical Medicine, Muntinlupa, Filipina, 28 Oktober 2014. AP/Bullit Marquez
Pekerja kesehatan berlatih memakai baju pelindung Ebola, di Institut Penelitian Tropical Medicine, Muntinlupa, Filipina, 28 Oktober 2014. AP/Bullit Marquez
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Kementerian Kesehatan belum memberi instruksi kepada pengelola Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, mengenai kewaspadaan penyebaran wabah ebola. Karena itu, walau ada dua terduga pasien ebola--di Madiun dan Kediri, Jawa Timur--status waspada ebola belum diberlakukan di RSUP Dr Sardjito. "Sampai sekarang belum ada instruksi dari Kementerian soal waspada ebola. Semoga memang tidak meluas," kata juru bicara RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, Ahad, 2 November 2014. 

Menurut Heru, instruksi ihwal kewaspadaan terhadap wabah penyakit terakhir dari Kementerian yang masih dijalankan oleh RSUP Dr Sardjito ialah menanggulangi penularan Middle East respitory syndrome coronavirus (MERS-CoV). Beberapa hari lalu, seorang anggota jemaah haji asal Bantul yang baru pulang dari Arab Saudi diduga tertular virus yang memunculkan gangguan pernapasan akut tersebut. "Kalau MERS-CoV, kami memang masih diminta mewaspadainya," katanya.(Baca:Kondisi Terduga Pasien Ebola di Kediri Membaik)

Ketua Jurusan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sunarno, menilai strategi penanganan pemerintah terhadap kemunculan indikasi penularan ebola di Indonesia terkesan ceroboh.  Sebab, isolasi ketat untuk menghindari kemungkinan penularan virus ebola hanya diberlakukan terhadap pasien tersebut. "Ukuran virus ebola 1-1,4 mikron, bisa hidup di udara sekitar lima jam, jadi mudah sekali menular lewat bersin, keringat, dan cairan lain dari pasien," kata Sunarno, akhir pekan ini.

Sebelumnya, pada 28 Oktober 2014, Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada meluncurkan kampanye waspada penyebaran ebola. Bersama Organisasi Radio Amatir Indonesia dan Palang Merah Indonesia Cabang Yogyakarta, mereka membuat simulasi pencegahan penyebaran ebola dengan acuan prosedur operasi standar dari WHO dan referensi dari Internet. Sunarno menginisiasi simulasi itu untuk mengkampanyekan pentingnya sosialisasi mengenai ebola kepada publik dan pembentukan prosedur operasi standar penanganan ebola yang sesuai dengan kondisi Indonesia. (Baca:Fakta-fakta Seputar Penyakit Ebola)

Berdasarkan prosedur standar yang dipublikasikan WHO, menurut Sunarno, semestinya isolasi juga diberlakukan bagi semua orang yang berada dalam satu perjalanan dengan pasien terduga ebola yang baru datang dari negara tempat penyakit itu mewabah. Meski tidak semuanya menunjukkan terindikasi tertular, perlu ada kewaspadaan dini.

Jika orang tersebut kembali ke Indonesia dengan pesawat umum, seluruh penumpang di pesawat yang sama harus ikut diisolasi untuk sementara waktu. Maksud isolasi ialah meminta mereka berdiam di rumah dulu dan membatasi kontak dengan orang lain. "Sambil diamati hingga tiga pekan ke depan, ada atau tidak gejala penularan virusnya," katanya. (Baca:Pemerintah Didesak Membuat Prosedur Standar Khusus Ebola)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

11 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

28 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

29 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

47 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.