TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, menyalurkan beras untuk warga miskin dan beras bantuan bagi warga yang terkena dampak kekeringan parah. "Kami sudah menyalurkan bantuan beras bagi warga terdampak kekeringan," kata Bupati Sumba Timur Gideon Mblijora kepada Tempo di Kupang, Jumat, 31 Oktober 2014.
Sumba Timur merupakan salah satu kabupaten yang mengalami kekeringan terparah hingga warganya harus mengkonsumsi ubi beracun (ubi iwi). Bantuan yang disalurkan, menurut dia, berasal dari beras cadangan pemerintah yang masih tersisa 76 ton serta beras untuk rakyat miskin yang belum disalurkan. (Baca sebelumnya: Kelaparan, Warga Sumba Timur Makan Ubi Beracun)
Di Sumba Timur, tutur Gideon, terdapat 60 desa dari 156 desa/kelurahan yang mengalami kekeringan parah. Karena itu, beras bantuan disalurkan ke daerah-daerah yang tengah mengalami krisis pangan tersebut. "Bahkan ada warga yang terkena dampak belum mengambil jatah beras miskin," ujarnya. (Baca: Sambil Tunggu Raskin, Warga NTT Makan Ubi Beracun)
Bupati Gideon mengakui ketersediaan air di Sumba Timur untuk tanaman pertanian mulai menipis. Namun untuk kebutuhan air minum warga masih dapat teratasi dengan bantuan air PDAM. "Ada beberapa wilayah yang kesulitan air bersih," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT Tini Thadeus menuturkan dana bantuan pemerintah pusat senilai Rp 4 miliar telah disalurkan ke 15 kabupaten yang dilanda kekeringan. (Lihat pula: Cara Warga NTT Mengolah Ubi Beracun)
Namun bantuan itu akan segera berakhir pada awal November 2014, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT berencana mengajukan usulan tambahan dana ke pemerintah pusat. "Kalau laporannya sudah masuk, kami akan ajukan permintaan lagi ke pemerintah pusat," ujar Tini.
YOHANES SEO
Terpopuler:
JK Nilai Penanganan Kasus Penghinaan Jokowi Terus
Fadli Zon Keluarkan Ancaman untuk DPR Tandingan
Beda Obor Rakyat dan Arsad Versi Kapolri
Landasan Pacu Susi Air Diduga Tak Berizin