TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung meminta pengurus pusat partai segera menetapkan tanggal pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar. Akbar meminta pelaksanaan Munas diselenggarakan awal 2015 dan ditetapkan melalui forum Rapat Pimpinan Nasional Golkar. (Baca: Jadi Tangan Kanan Prabowo, Aburizal Enggan Mundur)
“Supaya kami bisa menyiapkan Pemilu 2019 lebih awal,” ujar Akbar saat dihubungi kemarin. Dia menuturkan persiapan dini diperlukan karena pemilu presiden dan legislatif berikutnya berlangsung serentak. Bekas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan semua partai belum punya pengalaman menghadapi pemilu serentak.
Sejumlah politikus muda dan tokoh senior Golkar mewacanakan penyelenggaraan Munas Golkar secepatnya. Salah satu penggagas, Yorrys Raweyai, mengatakan Golkar mengalami kevakuman setelah masa jabatan Aburizal berakhir pada 8 Oktober 2014. Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golkar, masa jabatan ketua umum hanya lima tahun. Namun Munas yang digelar pada 2009 menyepakati masa jabatan ketua umum hingga enam tahun. (Baca: Ical Bakal 'Diserang' Pasca Pelantikan DPR)
Poros Muda Golkar, yang dikenal dekat dengan wakil presiden Jusuf Kalla, mendukung keinginan Akbar Tandjung agar Munas Golkar digelar sesegera mungkin. Juru bicara Poros Muda Golkar, Andi Sinulingga, mengatakan, dalam musyawarah itu, juga perlu diputuskan sikap terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut dia, Golkar tidak memperoleh untung bergabung dengan koalisi pro-Prabowo Subianto. Seharusnya, ujar dia, Golkar fokus membenahi konsolidasi organisasi dan kaderisasi. “Serta bersama-sama pemerintah mensukseskan agenda untuk kepentingan rakyat,” kata Andi. (Baca: PDIP Tolak Campuri Munas Koalisi Merah Putih)
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi
Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya
Siapa Lebih Banyak Punya Gelar, SBY atau Sukarno?