Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekeringan, Warga Cirebon Beli Air untuk Isi Sumur

Editor

Zed abidien

image-gnews
Warga di sejumlah desa di wilayah Kabupaten tangerang menyerbu tangki air bantuan Perusahaan Air Minum wilayah itu karena krisis air bersih akibat kekeringan. TEMPO/Joniansyah
Warga di sejumlah desa di wilayah Kabupaten tangerang menyerbu tangki air bantuan Perusahaan Air Minum wilayah itu karena krisis air bersih akibat kekeringan. TEMPO/Joniansyah
Iklan

TEMPO.CO, Cirebon - Kekeringan membuat warga Cirebon membeli air untuk dimasukkan ke sumur yang sudah mengering. Hal ini diungkapkan Ibnu, 32 tahun, warga RT 01 RW 01 Desa Gua Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. "Sumur sudah kosong sejak lebih dari dua minggu lalu," katanya, Jumat, 17 Oktober 2014.

Ibnu menjelaskan, akibat musim kemarau tahun ini, tidak ada air yang mengucur setetes pun dari sumur yang biasanya disedot dengan mesin pompa itu. Padahal selama ini air sumur digunakan untuk semua kebutuhan sehari-hari, baik mandi, mencuci, maupun minum. Akhirnya Ibnu pun membeli air untuk mengisi sumurnya yang sudah kering.

Satu truk air dibeli dengan harga Rp 120 ribu. "Air dari truk itu selanjutnya diisi ke dalam sumur," katanya. Air itu bisa bertahan hingga dua minggu. "Dua hari lalu saya sudah beli lagi. Berarti saya sudah beli dua kali sejak kemarau ini datang." Namun air yang diambil bersumber dari air sungai, sehingga air itu pun tetap tidak bisa digunakan untuk memasak dan minum. "Tetap saja harus beli air galon (air isi ulang)," katanya.

Mahalnya air yang harus dibeli membuat warga harus mengakalinya. "Saya patungan dengan kakak untuk membeli air mengisi sumur," kata Maksum, 41 tahun, warga desa lainnya. Sekalipun rumah mereka berdekatan, Maksum dan kakaknya memiliki sumur masing-masing. Namun saat ini mereka hanya menggunakan satu sumur untuk mengisi air yang dibeli dari truk. "Kami beli air seharga Rp 150 ribu per truk, karena jarak rumah kami dengan sumber air cukup jauh," katanya.

Adapun Tolap, 42 tahun, seorang sopir truk pengangkut air, mengaku musim kemarau membawa berkah untuk dirinya. "Sebelumnya saya mengangkut pasir dan batu," katanya. Namun, setiap musim kemarau, Tolap dan teman-teman sesama sopir pengangkut pasir dan batu beralih profesi menjadi pengangkut air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika mengangkut batu dan pasir hanya bisa 1-2 rit dalam sehari, untuk mengangkut air Tolap mengaku bisa membawa hingga 15 rit sehari. "Jaraknya pun tidak terlalu jauh, jadi bolak-baliknya bisa cepat," katanya.

Agar bisa mengangkut air, bak truk yang terbuka dimodifikasi dan ditutup menggunakan terpal, sehingga air pun bisa tertampung di bak tersebut. Air yang sudah tertampung di dalam bak selanjutnya disalurkan ke sumur-sumur warga yang sudah memesan dengan menggunakan selang.

IVANSYAH

Berita Lain
Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan
Pelantikan Jokowi, 30 Truk Relawan Subang Datang 
Prabowo Ditantang Jadi Negarawan di Pelantikan Jokowi
Ahok: Rem Saya Sudah Tak Ada  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

25 hari lalu

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (ke-3 dari kanan) meninjau Pantai Melasti di Badung, Bali, yang terpilih sebagai salah satu lokasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18-24 Mei 2024. (ANTARA/Ho- Pemprov Bali)
Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

31 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

35 hari lalu

Ilustrasi BMKG
Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.


Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

37 hari lalu

Foto aerial sejumlah petani memanen tanaman padi yang rusak setelah terendam banjir lebih dari sepuluh hari di Desa Cangkring B Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat 23 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak per Jumat 23 Februari pukul 12:00 WIB, banjir menggenangi 3.427 hektare lahan persawahan dan mengakibatkan 1.975 hektare tanaman padi puso atau gagal panen. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.


Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

48 hari lalu

Pulau Tenerife, Canary, Spanyol. Unsplash.com/Bastoan Pudill
Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,


Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

50 hari lalu

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia. Foto: Canva
Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.


Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Papan reklame digital menunjukkan suhu 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46 derajat Celcius, di pusat kota Phoenix, Arizona, AS, 17 Juli 2023. Panas ekstrem yang menghanguskan Phoenix mencetak rekor pada 18 Juli 2023, hari ke-19 berturut-turut dengan suhu mencapai setidaknya 110 derajat Fahrenheit (43 Celsius) di musim panas yang menyengat di sebagian besar dunia. Rob Schumacher/USA Today Network via REUTERS
Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.


Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Presiden Joko Widodo meninjau petani yang sedang melakukan tanam padi saat kunjungan kerja di area persawahan Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu 13 Desember 2023. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.


BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.


Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Dua bocah membawa jeriken kosong untuk mengisi air saat pembagian air bersih oleh pihak kepolisian di Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT, Sabtu, 19 September 2020. Satlantas Polres Kupang Kota membagikan 37 ribu liter air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan sebagai bentuk kepedulian. ANTARA/Kornelis Kaha
Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.