TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigasi gabungan atas bentrokan yang terjadi antara anggota TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau, pada 21 September lalu mengeluarkan tiga rekomendasi. Dua rekomendasi di antaranya ditujukan kepada Polri dan satu untuk TNI.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya menuturkan rekomendasi merupakan saran dari tim investigasi gabungan setelah melakukan penyelidikan. "Ini adalah saran yang tidak memihak," kata Fuad di kantor Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Oktober 2014.
Rekomendasi pertama adalah agar pimpinan Polri memeriksa Ajun Komisaris Oxy Yudha, anggota Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Kepulauan Riau. Oxy, menurut hasil penelusuran tim, secara tidak sengaja menembak ke arah tanah, yang menyebabkan Prajurit Satu TNI Ari Kusdianto dan Prajurit Dua Ari Sulistyo terluka.
Polri juga diminta mengusut siapa penembak yang mengakibatkan Prajurit Kepala Eka Basri dan Prajurit Satu Eko Sahputra terluka. Tim mencurigai 13 anggota Brimob yang saat itu ada di depan markas dan terlibat keributan dengan tiga anggota TNI.
Rekomendasi ketiga diberikan kepada TNI Angkatan Darat agar mengusut Letnan Satu AWI dan Prajurit Kepala WG dari Batalion 134. Keduanya diduga menjadi petugas keamanan gudang penimbunan BBM ilegal yang disangka milik Harun Sohar di Jalan Trans Barelang, Perumahan Cipta Asri, Batam. (Baca: TNI Akui Anggotanya Lindungi Penimbun BBM)
Tim investigasi dipimpin Mayor Jenderal Maliki. Tim yang beranggotakan perwakilan TNI serta perwakilan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri itu menjalankan tugasnya sejak 22 September hingga 10 Oktober 2014.
Sebelumnya, terjadi bentrok antara anggota TNI dan Polri pada Ahad, 21 September 2014. Saat itu aparat Kepolisian Daerah Kepulauan Riau menggerebek gudang penimbunan BBM bersubsidi di Jalan Trans Barelang, Perumahan Cipta Asri, Batam, Kepulauan Riau.
ROBBY IRFANY
Topik terhangat:
Mark Zuckerberg | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Sri Mulyani Calon Menteri, DPR: Rakyat Dikibuli
Tak Lagi Jubir KPK, Johan Budi Naik Pangkat
Zuckerberg ke Jokowi, Blusukan Itu Apa?
Foto Selfie dengan Warga, Zuckerberg Minta Syarat