Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merajut Halaman dengan Bom Benang  

image-gnews
Kotak surat yang dibaluti benang pada acara Bom Benang Makassar 2014 di Kampung Buku, Makassar, 12 Oktober 2014. TEMPO/Asrul Firga Utama
Kotak surat yang dibaluti benang pada acara Bom Benang Makassar 2014 di Kampung Buku, Makassar, 12 Oktober 2014. TEMPO/Asrul Firga Utama
Iklan

TEMPO.CO, Makassar: Merah, kuning, hijau, biru, dan berbagai warna lainnya menghiasi pekarangan rumah yang terletak di kawasan Kompleks Panakkukang Indah, atau lebih dikenal sebagai Kompleks CV Dewi, di Jalan Abdullah Daeng Sirua, itu selama tiga hari, Jumat hingga Ahad kemarin. Tak seperti biasanya, warna yang melilit di batang pohon dan pagar rumah bukanlah berasal dari cat, melainkan potongan kain. Kreasi yang ditampilkan dari kain itu bervariasi.

Ada yang melilit dengan menyajikan motif sesuka hati, ada pula yang tampil sederhana, sekadar nimbrung dengan para tetangga lainnya. Ada yang ditempatkan di halaman, taman bunga, pohon, tembok, kursi, dan meja. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah jamur buatan yang menempel di bawah batang sebuah pohon mangga. Jamur rajutan berwarna merah ini tampak mencolok di antara tanaman hijau di sekitarnya. Tak hanya pekarangan rumah warga, pagar kantor lurah Pandang juga mendapat “Bom Benang”.

Sejak Selasa hingga Kamis pekan lalu, warga bersama komunitas Qiuqiu berbondong-bondong menghias halaman mereka agar tampak menarik. Tema Bom Benang kali ini adalah 'benang di halaman'. Konsepnya pun terbilang cukup sederhana. Komunitas Qiuqiu selaku pelopor cukup membagikan potongan kain serta benang seadanya.

Warga tampak begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Salah satunya adalah Sumiati, yang menyukai ajakan para penggiat dari kawula muda tersebut. Menurut ibu dua orang anak ini, Bom Benang kembali menciptakan suasana kompleks yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Meski hanya berlangsung tiga hari, Bom Benang baginya menghadirkan nuansa berbeda daripada biasanya. “Anak muda memang punya banyak ide. Walau hanya dengan potongan kain, warga dapat mempercantik pekarangan rumah masing-masing,” ucapnya.

Sang kurator, Fitriani A. Dalay, mengatakan kegiatan ini memang sengaja melibatkan warga secara aktif. Konsep seni kewargaan yang diusung ini menginginkan warga sadar bahwa kegiatan berseni tidak mesti mengeluarkan dana mahal. “Kami hanya ingin membangkitkan ‘gairah’ lama orang Indonesia, seperti gotong royong,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

51 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI