TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan terhadap murid perempuan Sekolah Dasar Trisula Perwari, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yang terekam dalam video membuat orang tua siswa khawatir. Mereka takut kejadian serupa terjadi terhadap anaknya. (Baca:Siswi SD Bukittinggi Dianiaya Saat Ada Guru)
"Pasti cemas. Apalagi anak saya perempuan juga," ujar Gufroni, 40 tahun, salah seorang orang tua siswa SD Perwari, Senin, 13 Oktober 2014. (Baca: Siswi SD Bukittinggi Dianiaya Saat Pelajaran Agama)
Gufroni mengaku awalnya ia tidak mengetahui kejadian yang berlangsung pertengahan September lalu. Ia mengetahui penganiayaan di tempat anaknya bersekolah melalui media.
"Pihak sekolah harus menyelesaikan persoalan ini segera," ujarnya.
Nasrul, 47 tahun, orang tua siswa lainnya, juga mengaku khawatir setelah adanya kejadian ini. "Kita waswas juga," ujarnya. (Baca:Penganiayaan Siswa SD Bukittinggi, Sekolah Lalai))
Orang tua siswa SD Perwari lainnya, Hani Novita, meminta kejadian ini segera diusut agar tidak terulang lagi. "Kita khawatir. Selama ini baik-baik saja," ujarnya. (Baca:Siswi SD Bukittinggi Dianiaya Meski Sudah Terpojok)
Video yang diunggah ke halaman YouTube ini memperlihatkan seorang murid SD perempuan dihajar teman-teman sebayanya berjumlah lima orang. Satu perempuan dan empat orang laki-laki. Video yang berdurasi 1 menit 52 detik itu mempertontonkan kekerasan. Pertama, seorang bocah laki-laki menendangnya sebanyak tiga kali, kemudian disusul temannya perempuan dengan tendangan kanan yang mengarah ke pinggang korban.
ANDRI EL FARUQI
Terpopuler:
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Amir Syamsuddin: Nurhayati Sudah Diberi Sanksi
Zuckerberg Lihat Sunrise di Borobudur Luput dari 'Radar'