TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melalui pemungutan suara dan drama yang cukup panas, Zulkifli Hasan akhirnya terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2014-2019. Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua MPR yang diajukan koalisi pro-Parbowo dalam paket B akan langsung dilantik dan diambil sumpah oleh Mahkamah Agung pada hari ini, Rabu, 8 Oktober 2014. (Baca: Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019)
Pelantikan dan pengambilan sumpah pimpinan MPR dilakukan di Gedung Nusantara I, Kompleks Parmelen, Senayan, Jakarta Pusat, setelah selesai proses penghitungan suara. Menurut pimpinan sementara MPR, Maimanah Umar, pelantikan Zulkifli dan wakilnya hanya tinggal menunggu kedatangan Ketua MA. "Harap sabar menunggu," katanya.
Selama menunggu kedatangan Ketua MA, sidang pemilihan pimpinan MPR ditunda selama 15 menit. Seperti diketahui, hasil penghitungan suara memberikan kemenangan kepada Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR dengan emapt wakilnya: H Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta Odang. Partai pengusul paket B ini adalah Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS.
Zulkifli dan empat wakilnya dalam paket B terpilih menjadi pimpinan MPR periode 2014-2014 setelah melalui proses pemungutan suara. Paket B mengungguli paket A yang dipimpin Oesman Sapta Odang dengan 347 suara. Sedangkan paket B mengantongi 330 suara. (Baca: Setelah Molor Dua Jam, MPR Gelar Rapat Rahasia)
Kemenangan koalisi pro-Prabowo di MPR ini menjadi yang kelima setelah Prabowo gagal terpilih menjadi presiden. Kekalahan koalisi-Jokowi sebelumnya sudah tampak dari pengesahan mekanisme voting untuk memilih paket pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. (Baca: Pemilihan Ketua MPR Ditentukan Lewat Voting)
ODELIA SINAGA
Berita Terpopuler
Gerindra Kritik Oesman Sapta Odang, Calon Ketua MPR
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya? |
Jokowi-JK Dijegal, Pengamat: SBY Keluarkan Dekrit
Diperiksa KPK, Bonaran Ungkap Peran Akbar Tandjung