TEMPO.CO, Bandung-Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, mengatakan acara kebudayaan tahunan Jawa Barat, Gotrasawala, yang dijadwalkan digelar pertengahan Oktober 2014 ini terpaksa diundur. Musababnya, APBD Perubahan 2014 tidak bisa dipakai. "DPRD belum punya Alat Kelengkapan Dewan sehingga Daftar Pengisian Anggaran (DPA) belum bisa ditetapkan, ini problemnya," kata dia di Bandung, Rabu, 1 Oktober 2014.
Tahun ini, Gotrasawala sebagai acara kebudayaan tahunan pemerintah Jawa Barat memasuki tahun kedua. Menurut rencana, acara akan digelar 15-18 Oktober 2014 di Cirebon. Namun, acara diputuskan mundur hingga 1 Desember 2014. Menurut Deddy, kegiatan itu molor gara-gara anggarannya tercantum dalam APBD Perubahan, tapi tidak bisa digunakan. Sementara itu, proses tender sudah rampung dan tinggal penetapan pemenang lelang.
Pembahasan evaluasi Kementerian Dalam Negeri terhadap APBD Jawa Barat belum bisa dilakukan karena Alat Kelengkapan Dewan belum terbentuk. Deddy tidak menyalahkan DPRD Jawa Barat karena lembaga itu juga menunggu hasil uji materi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) yang baru dua hari lalu diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi. (Baca: Cirebon Alokasikan Rp 10 Miliar untuk Taman Budaya).
Menurut Deddy, hitungan pesimisnya, pada akhir Oktober 2014 ini, Alat Kelengkapan Dewan Jawa Barat sudah terbentuk. Dengan menghitung waktu persiapannya, maka yang realistis untuk menggelar Gotrasawala adalah pada awal Desember. "Asumsi pesimisnya, penetapan anggaran oleh Dewan itu akhir Oktober 2014," kata dia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Yerry Yanuar, mengatakan anggaran Gotrasawala awalnya disiapkan dalam APBD 2014, tapi belakangan digeser ke anggaran APBD Perubahan 2014. "Anggaran seluruhnya Rp 6,5 miliar," kata dia.
Menurut Creative Director Gotrasawala, Franki Raden, pelaksanaan perhelatan itu sudah mundur dua kali. Seharusnya, acara digelar awal September 2014. Namun, diputuskan mundur pada pertengahan Oktober 2014 karena proses lelangnya saat itu gagal. (Baca: Grup Vokal UI Juara Kontes Menyanyi Tingkat Dunia).
Franki mengatakan, saat mundur dari jadwal pertama 4-7 September 2014, persiapan perhelatan itu sudah jalan enam bulan. Dia sempat kerepotan meminta pengisi acara perhelatan itu agar bersedia mengubah jadwalnya menjadi pertengahan Oktober 2014.
Dengan adanya penundaan yang kalinya, yakni awal Desember, Franki tambah pusing. Sebab, mayoritas artis internasional yang bakal mengisi acara tersebut sudah sebulan lebih berada di Indonesia. "Senimannya sudah ada di sini, sudah latihan," kata dia.
Mereka yang datang, di antaranya, Ana Alcaide, komposer asal Spanyol yang bakal memainkan nyckelharpa, alat musik tradisional Swedia; Peter Chin, koreografer asal Kanada; serta Larry Reed, seniman teater asal Amerika yang banyak menggunakan elemen wayang dalam karyanya. "Saya khawatir, mereka malah batal mengisi Gotrasawala gara-gara pengunduran jadwal itu," kata Franki.
Kendati demikian, Franki optimistis, pilihan mundur menjadi Desember 2014 lebih bagus. Selain lebih mudah mengundang akademikus yang bersedia mengisi acara, juga berdekatan dengan waktu libur akhir tahun. "Kita bisa mengembalikan ke format semula," kata dia.
Menurut Franki, hajatan tahun ini lebih besar skalanya. Empat hari perhelatan akan terkonsentrasi di Cirebon dan melibatkan empat keraton. "Tahun ini ada pameran, fringe festival, serta pertunjukan seni di 3 keraton di Cirebon," kata dia.
Di perhelatan itu akan digelar konfrensi internasional akademis membahas peristiwa Gotrasawala, serta pagelaran kesenian di masing-masing keraton di Cirebon. Ada juga pesta rakyat di Alun-Alun Cirebon yang mengambil bentuk fringe festival. "Mungkin ini pertama kali di Indonesia membuat fringe festival," kata dia.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Soal Revisi UU KPK, Bos KPK Serang Koalisi Prabowo
PAN: Jika Terbitkan Perpu, SBY Keblinger
SBY Siapkan Perpu Batalkan UU Pilkada
Disegel, Sea World Kehilangan Ribuan Pengunjung
Begini Kemesraan Dua Terdakwa Pembunuh Ade Sara