TEMPO.CO, Padang -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Sumatera Barat mendalami kasus tewasnya seorang tahanan di sel Markas Kepolisian Resort Solok.
"Kita sedang mencari penyebab kematiannya. Meskipun menurut keterangan polisi korban bunuh diri dengan kelalaian petugas piket," ujar Kasubag Pelayanan dan Pengaduan Komnas HAM Sumatera Barat, Firdaus, Selasa, 30 September 2013.
Firdaus mengatakan pihaknya tengah mempelajari penyelidikan Propam dan telah meninjau langsung ke Mapolres Solok. Namun, penyebab kematiannya belum bisa disimpulkan.
"Langkah berikutnya, kita masih menunggu hasil visum dari RSUD Solok dan otopsi RSUP M. Djamil Padang," ujarnya.
Firdaus menyesalkan sikap Kasat Reskrim Polres Solok saat akan melihat ruang tahanan yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP). "Dia engggak bisa ditemui. Saat ditanyakan ke anggotanya, ada dua jawaban berbeda," ujarnya.
Seharusnya, kata Firdaus, jika memang tak ada persoalan, Kasat tak harus menghindar. Biar semuanya bisa dituntaskan.
Tahanan bernama Robby Putra Hadi, 22 tahun, ditemukan tewas pada Rabu malam, 17 September 2014. Dia ditahan sejak Kamis, 11 September 2014 karena kasus dugaan tindak pidana melarikan anak gadis di bawah umur.
Menurut data Komnas HAM Sumatera Barat, dalam tiga tahun terakhir selalu terjadi kasus tewasnya tahanan kepolisian. Pada 2011, dua tahanan kakak beradik, Faisal-Budri, ditemukan tewas di sel Mapolsek Sijunjung. Pada 2012, Erik Alamsyah juga ditemukan tewas di Mapolsek Bukittinggi. Pada 2013, tahanan bernama Oktavianus ditemukan meninggal di tahanan Polsek Bonjo, Pasaman.
Firdaus berharap kasus serupa tidak terjadi lagi. Seharusnya tahanan aman berada dalam pengawasan aparat.
Kepala Kepolisian Resort Solok Ajun Komisaris Besar Polisi Tommy Bambang Irawan mengaku Robby ditemukan tewas gantung diri di pintu kamar mandi sel tahanan Mapolres. Dia menggunakan baju miliknya untuk gantung diri.
ANDRI EL FARUQI
Baca juga:
Pilpres di MPR, Kontras: Pintu Menuju Kediktatoran
Yusril Beri 'Pencerahan' ke SBY dan Jokowi Soal UU Pilkada
SBY Punya Plan B Jegal UU Pilkada
Bom Meledak Jelang Pelantikan Presiden Afganistan