TEMPO.CO, Yogyakarta - Giman, 38 tahun, warga Kampung Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, memenuhi nazarnya atas kemenangan Joko Widodo sebagai presiden terpilih. Ayah empat anak yang tak lulus sekolah dasar itu mewujudkan nazarnya, yakni berjalan kaki dari Malang menuju Jakarta.
Perjalanan Giman, yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kue putu itu, sudah dimulai sejak 21 September 2014. Hingga Minggu, 28 September 2014, Giman telah menempuh separuh perjalanannya, yakni sekitar 400 kilometer, saat tiba di Kota Solo, kampung halaman Jokowi. Saat berada di Solo, Giman menyempatkan diri menemui ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo, guna meminta restu atas perjalanannya.
Rangkaian perjalanan berikutnya akan dimulai dari Kota Yogyakarta pada Selasa, 30 September 2014. Giman akan menempuh rute jalur utara, yakni Yogyakarta-Magelang-Ungaran-Semarang-Pekalongan-Tegal-Cirebon-Indramayu-Subang-Cikampek-Karawang-Bekasi-Jakarta Timur. Giman menargetkan bisa tiba di Jakarta sebelum pelantikan Jokowi pada 20 Oktober.
“Saya mampir Yogya karena mau menjemput Pak Amien Rais. Kalau mau, jalan kaki bareng saya ke Jakarta karena Pak Jokowi terpilih,” kata Giman saat ditemui Tempo di Yogyakarta, Senin, 29 September 2014.
Menurut Giman, Amien Rais pernah bernazar akan jalan kaki Yogyakarta-Jakarta, pulang pergi, jika jagonya, Prabowo Subianto, kalah dalam pilpres. (Lihat: Amien Rais Akan Jalan Kaki Yogya-Jakarta PP.) Namun Amin Rais membantah pernah menyatakan nazar itu.
Sebagai rakyat kecil yang juga bagian dari relawan Jokowi, Giman menilai Amien Rais yang pernah menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu merupakan politikus pongah dan gampang mengumbar cercaan kepada lawan politiknya. “Dia (Amien), kan, omongannya selama ini banyak menghina Jokowi. Sekarang buktikan janjinya. Berani menepatinya atau tidak,” ujar Giman ihwal nazar Amien yang sesumbar jalan kaki Yogyakarta-Jakarta.
Giman sudah bernazar untuk jalan kaki dari Malang ke Jakarta sejak Jokowi dicalonkan sebagai presiden. Giman pun mewujudkan jalan kaki yang pertama dari Malang menuju Solo pada 15-20 Juni 2014 silam.
Giman tak berharap bisa bertemu Jokowi. Namun, sepanjang perjalanannya, dia membawa sebundel buku catatan perjalanan. Buku itu berisi pesan-pesan yang dituliskan orang-orang yang dijumpainya dalam perjalanan, yang ternyata juga berharap adanya perubahan dari pemerintahan Jokowi kelak. “Saya mau berikan buku ini ke beliau, entah lewat perantara atau langsung. Saya tak berharap apa-apa selain nazar saja,” ucap pria berperawakan kurus itu.
Perjalanan Giman dikawal oleh Ketua Barisan Relawan Jokowi Malang Raya Ahmad Zainal Efendi. Zainal mengatakan sejak awal perjalanan tidak merancang pertemuan khusus Giman dengan Jokowi. “Biarkan terjadi secara alamiah. Kami relawan tergerak mendampingi Pak Giman dapat melaksanakan nazarnya,” tutur Zainal.
Menurut Zainal, Giman di mata para relawan Jokowi menjadi teladan dan ikon, bagaimana pemimpin seharusnya satu antara kata dan perbuatan. “Pemimpin yang berani menepati janji itu bagian dari revolusi mental.”
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler
2 Alasan Lucu Soal SBY Gugat UU Pilkada
'SBY Kecewa UU Pilkada, tapi Rakyat Tidak Bodoh'
5 Argumen DPR Soal Pilkada DPRD yang Terbantahkan
Cari Dalang UU Pilkada, SBY Diminta Introspeksi