TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Andika Perkasa membantah kabar meninggalnya mantan Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Makhmud Hendropriyono. "Tidak benar itu," ujar Andika saat dihubungi Tempo, Ahad, 28 September 2014.
Andika, yang juga menantu Hendropriyono, mengatakan malam tadi dia baru saja bertemu dengan mertuanya itu di umahnya dan kondisinya kini dalam keadaan sehat.
Meskipun demikian, ujar Andika, kondisi Hendropriyono memang belum sepenuhnya pulih dan masih butuh istirahat yang panjang akibat operasi tulang belakang yang dilakukan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. "Aktivitas fisik harus dikurangi," ujarnya. (Baca: Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik)
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengaku juga sempat bertemu dengan Hendro dua hari lalu. "Kondisinya membaik," ujar Eva saat dihubungi.
Soal kabar Hendro meninggal, Eva malah mendengarnya dari beberapa aktivis di lembaga swadaya masyarakat di bidang hak asasi manusia. "Semalam teman-teman itu tanya juga," ujarnya. Meski begitu, dia berharap kabar tersebut tidak benar.
Hendropriyono yang kini menjabat anggota Dewan Penasihat Tim Transisi disebut-sebut ikut berperan dalam menyorongkan beberapa nama untuk masuk kabinet berikutnya.
TRI SUSANTO SETIAWAN
Terpopuler:
PPP: Amarah SBY Melengkapi Skenario
Tagar ShameOnYouSBY Turun, SBY Tetap Dirisak
Dua Cara SBY Selamatkan Citra di UU Pilkada
Netizen Ingin #ShameOnYouSBY Bertahan Seminggu
Ramadhan: SBY Tak Pernah Instruksikan Walkout