TEMPO.CO, Makassar-Deklarasi pengukuhan Djan Faridz sebagai calon ketua umum PPP menggantikan Suryadharma Ali diwarnai kericuhan. Sekitar 80 massa yang tergabung dalam kader PPP se-Indonesia Timur melakukan aksi boikot.
"Kami menolak kegiatan partai yang dilakukan oknum Suryadharma Ali (SDA) karena SDA sudah dipecat oleh partai,"kata Basri salah seorang pengurus DPC PPP Kabupaten Gowa, Sabtu malam 27 September 2014 di Hotel Singgasana, Jalan Kajolalido-Makassar. Puluhan massa tersebut lansung meringsek kedalam hotel. Sambil membentangkan poster bertuliskan "SDA , Anda sudah tidak legitimate". (Baca:Djan Faridz: Mbah Mun Turun Tangan, PPP Islah)
Acara ini sedianya digelar pukul 19.30 Wita. Dibuka langsung oleh mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali bersama DPP lainnya seperti Dimiyati Natakusuma (Wakil ketua umum PPP), Syahriar Ahamas (Ketua DPP PPP), Andi Jamaro Dulung (Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP), dan Yunus Razak (Wakil sekretaris jenderal DPP PPP).
Akibat aksi boikot tersebut, acara deklarasi calon pengganti SDA hingga pukul 22.00 Wita tidak digelar.(Baca:Pecat Suryadharma, Elite PPP Sowan ke Kiai Maimun)
Andi Jamaro Dulung menyayangkan sikap kubu Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara yang melarang kegiatan ini digelar. Ia menjelaskan, kedatangan SDA di acara ini semata-mata silaturahmi dengan pengurus DPW di daerah dan dalam rangka mengklarifikasi kasus dugaan korupsi yang melibatkan SDA di Kementerian Agama.
"Ini yang mau dijelaskan kepada mereka supaya tidak salah tafsir. Dalam AD/RT pengurus yang ditetapkan sebagai tersangka tidak ada yang namanya pemecatan. Emron Pangkapi saja pernah bersatus tersangka tapi tidak dipecat sebagai pengurus partai," katanya. Terkait aksi boikot yang dilakukan kubu Amir Uskara, Andi mengaku tidak mempersoalkan. "Itu hak mereka,"Jelasnya.
Menurutnya, selain silaturahmi kegiatan ini pula akan dirangkaikan dengan pengukuhan Djan Faridz sebagai calon ketua umum menggantikan SDA dalam Muktamar yang akan digelar 23-26 Oktober tahun ini. Dalam kegiatan ini pula, sekitar 100 pengurus DPW kubu SDA akan hadir. Mereka berasal dari DPW Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara emoh menanggapi aksi boikot kegiatan SDA. Pada prinsipnya kata dia, DPW se Indonesia Timur menolak kehadiran SDA di Sulawesi Selatan. "Kita menganggap SDA sudah diberhentikan. Kalau Djan mau maju sebagai calon ketun terserah saja itu haknya beliau," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih mengepung Hotel Singgasana. Sedangkan SDA cs belum berani keluar dari hotel. Tampak polisi berpakaian preman dan berseragam melakukan pengamaman.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
Baca juga:
Mantan Hakim MK: Peluang Uji Materi UU Pilkada 50:50
Jokowi:Subsidi BBM Dialihkan ke Petani dan Nelayan
Raisa, Gigi, dan JKT 48 Ramaikan Penutupan IIMS
Ketemu Dubes Asing, Risma Kebanjiran Tawar