TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Kabupaten Malang mulai mengoptimalkan pemanfaatan embung atau kolam penyimpan air hujan. Embung-embung tersebut berfungsi mengairi persawahan dan lahan tanaman palawija yang kekurangan air pada musim kemarau.
Kepala Dinas Pengairan Agus Priyanto mengatakan, jika dioptimalkan fungsinya, embung dapat menyelamatkan lahan pertanian dan tanaman palawija, seperti di Kecamatan Gondanglegi, Pagelaran, Gedangan, Dampit, Bantur, dan Singosari. ”Persawahan dan tanaman palawija di kawasan itu saat ini tidak lagi kesulitan air setelah embung-embung dikeruk,” kata Agus, Rabu, 24 September 2014.
Dia mengatakan embung di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, yang berdaya tampung 35.904 meter kubik mampu melayani kebutuhan air bagi 3.735 jiwa. Embung di Desa Kutukan, Kecamatan Bantur, mampu menampung 22.304 meter kubik air dan mencukupi kebutuhan air bagi 1.785 jiwa. Sedangkan embung di Desa Gedangankulon, Kecamatan Gedangan, yang berkapasitas 35.688 meter kubik sanggup memenuhi kebutuhan air bagi 3.844 jiwa.
Sejumlah embung bermasalah karena dangkal atau tertimbun lumpur. Namun, kata Agus, embung-embung yang sebelumnya dangkal akibat limbah dan timbunan lumpur kini sudah dikeruk. Embung tersebut antara lain di Desa Batu Retno, Kecamatan Dampit; Desa Mbureng, Kecamatan Gondanglegi; dan Desa Swari, Kecamatan Pagelaran.
Selain mengoptimalkan fungsi embung, Dinas Pengairan juga menerapkan sistem bergilir dalam penggunaan air (Baca: 2 Langkah Jawa Timur Hadapi Kekeringan)
Sistem ini berlaku atas dasar kesepakatan dengan petani.
Kabupaten Malang mempunyai lahan sawah irigasi teknis seluas 26.624 hektare, sawah irigasi setengah teknis 8.482 hektare, sawah irigasi sederhana 6.745 hektare, sawah irigasi pekerjaan umum 2.055 hektare, dan sawah tadah hujan 3.497 hektare. Adapun luas lahan kering terdiri atas pekarangan, tegal atau kebun, hutan rakyat, hutan negara, dan perkebunan mencapai 272.945 hektare.
Selain terus mengoptimalkan embung di kecamatan lainnya, Agus mengatakan pihaknya terus aktif mengajak petani dan elemen masyarakat untuk rajin membersihkan embung, sungai, dan saluran irigasi agar ketersediaan dan kelancaran air terjaga. Pembersihan tersebut disertai penanaman pohon di sekitar embung. Embung yang dibersihkan antara lain di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, dan Desa Baturetno, Kecamatan Singosari. (Baca: 624 Desa di Jawa Timur Kekeringan)
ABDI PURMONO
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
3 Tudingan Miring Anas kepada Keluarga SBY
Dukung Pilkada di DPRD, Patrialis Akbar Disentil
Ayah Ade Sara Sempat Tak Kenali Jenazah Anaknya
Muhammadiyah Pastikan Idul Adha 4 Oktober