Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Penembakan Empat Tentara Versi TNI AD  

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Fahmi Ali
Ilustrasi. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Andika Perkasa mengatakan penembakan empat anggota tentara dari Yonif 134/TS Batam, Kepulauan Riau, Ahad malam, 21 September 2014, terjadi di dua lokasi berbeda. ”Di depan Perumahan Cipta Asri, Jalan Trans Barelang, Tembesi Batu Aji, Batam, dan di depan Markas Komando Brimob," kata Andika dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin, 22 September 2014. (Baca: KSAD Instruksikan Jaga Kodisi Batam)

Menurut Andika, penembakan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat beberapa anggota Polda dan Brimobda menggerebek gudang solar milik seseorang berinisial N. Gudang itu terletak di depan Perumahan Cipta Asri. Saat itu kepolisian melihat satu unit sedan berwarna merah hendak masuk ke dalam gudang. Sedan itu diduga mobil pelangsir solar. (Baca: Polisi Batam Tembak Empat Tentara.)

Rupanya penggerebekan tersebut gagal. Sedan itu berhasil kabur meninggalkan lokasi. Anggota kepolisian pun melepas beberapa tembakan ke arah roda belakang mobil yang lari kencang. Selanjutnya, sekitar pukul 21.30 WIB, anggota Polda dan Brimob keluar dari gudang solar tersebut. Saat itulah melintas dua anggota TNI AD dari Yonif 134/TS di depan gudang.

Andika mengatakan kedua anggota tersebut bernama Prajurit Satu Ari Kusdiyanto yang merupakan anggota kesehatan dan Prajurit Dua Hari Sulistiyo yang merupakan anggota kompi bantuan. Menurut Andika, keduanya hendak pulang setelah apel malam sekaligus mengambil cucian dari laundry. 

Saat melintas di depan gudang, dia melanjutkan, kedua anggota yang memakai baju sipil itu berhenti karena ingin melihat penggerebekan. Namun mereka justru terkena tembakan dari polisi. Akibatnya, Pratu Ari menderita luka tembak pada pergelangan kaki kiri bagian atas dan bawah dengan proyektil masih bersarang. Sedangkan Prada Hari menderita luka tembak di jari dan tempurung kaki kanan. Proyektil peluru masih tertanam pada kaki Prada Hari. Seusai penembakan, keduanya lantas dibawa ke Markas Komando Brimob Polda Kepri di Batam. (Baca: Tentara Ditembak Polisi, Korban Jalani Operasi)

Sekitar pukul 21.45 WIB, seorang anggota Kompi A Yonif 134/TS bernama Prajurit Kepala Eka Basri melintas di depan Markas Komando Brimob Polda. Menurut Andika, saat itu Praka Eka sedang menuju Simpang Tembesi untuk membelikan makan bagi istrinya. "Praka Eka juga tak berseragam dan tak bersenjata," katanya.

Praka Eka pun bertanya kepada anggota Brimob musabab kedua rekannya menderita luka tembak. Karena penjelasan yang dianggap kurang, Praka Eka marah sehingga dikeroyok beberapa anggota Brimob. Menurut Andika, kepala Praka Eka robek karena dihantam menggunakan gitar oleh anggota Brimob. Dia pun diamankan ke dalam Mako Brimob Polda Kepri.

Kejadian selanjutnya, Andika menambahkan, sekitar pukul 21.50 WIB, seorang anggota Kompi Markas Yonif 134/TS, Prajurit Satu Eko Syahputra, mendatangi Mako Brimob Polda Kepulauan Riau. Namun, begitu tiba di depan Mako dan belum mengetahui apa yang terjadi, Pratu Eko ditembak oleh anggota Brimob. “Padahal Pratu Eko tak bersenjata," Andika menerangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa menit kemudian, atau sekitar pukul 22.10 WIB, seorang anggota Provost Kompi A Yonif 134/TS, Prajurit Satu K.S. Marpaung, datang ke Mako Brimob Polda Kepulauan Riau. Setibanya di lokasi, Pratu Marpaung melihat Praka Eka Basri sudah bersimbah darah di bagian wajah dan kepalanya. Pratu Marpaung meminta anggota Brimob untuk melepas Praka Eka Basri. Sayang, permintaan tersebut ditolak.

Sekitar pukul 22.19 WIB, anggota intelijen dari Yonif 134/TS, Letnan Satu Irham Irawan, mendatangi Mako Brimob Polda Kepulauan Riau untuk meminta pembebasan anggota-anggotanya yang ditahan. Baru sebentar berbincang dengan anggota Brimob, Irham mendengar suara tembakan dari dalam Mako. Tembakan tersebut diduga diarahkan kepada Praka Eka Basri. Sebab, ketika anggota Brimob melepaskan para tentara sekitar pukul 22.45 WIB, Lettu Irham melihat luka tembak di kaki Praka Eka.

"Lettu Irham langsung membawa anggota yang terluka ke RSUD Embung Fatimah Batu Aji untuk dilakukan pertolongan medis," kata Brigjen Andika Perkasa.

Beberapa menit berselang, sejumlah anggota Yonif 134/TS berkerumun di depan Mako Brimob Polda Kepulauan Riau. "Namun langsung Komandan Yonif 134/TS datang ke lokasi menemui Wakasat Brimob. Dia juga meminta anggotanya untuk meninggalkan lokasi," kata Andika. 

INDRA WIJAYA

Baca juga:
Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik
Menteri Agama Tak Setuju Perubahan Nama
J. Kristiadi: Trah Keluarga Bikin Parpol Busuk
Jokowi Pastikan Ubah APBN 2015
Polwan Cantik Menyamar Jadi Korban Trafficking

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

7 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

7 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.


Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

8 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

8 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

9 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.


Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

9 hari lalu

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir saat konferensi pers di Manokwari. Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

9 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

9 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.


Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

9 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

9 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.