TEMPO.CO, Semarang - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo optimistis Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional bakal bergabung mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kalau Pak Jokowi sudah optimistis, masak partai tidak optimistis," kata Tjahjo Kumolo di arena Rapat Kerja Nasional PDIP di Semarang, Sabtu malam, 20 September 2014.
Sebelumnya presiden terpilih Joko Widodo menyatakan dalam sepekan ke depan PAN dan PPP memastikan sikapnya. "Akan ada kepastian (mendukung) karena masih dalam proses, tapi pasti. Kalau dipersenin, ya, 80 persen-lah," kata Jokowi.
Tjahjo menyatakan saat ini memang tinggal menunggu happy ending-nya. "Soal happy ending kapan, kita tunggu waktunya." (Baca: PDIP Senang Prabowo Jadi Ketua Umum Gerindra)
Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku akan terus menjalin komunikasi dengan PPP dan PAN. "Mudah-mudahan minggu (pekan depan) saya sudah di Jakarta, pasti komunikasi informal akan terus ditingkatkan," kata Puan.
PDIP berharap ada sinergi antara eksekutif dan legislatif pada era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Bukan warna merah-putih-biru, tapi untuk republik Merah Putih," kata putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu. (Baca: PDIP Dukung Jokowi Tetapkan Hari Santri Nasional)
Puan menegaskan PDIP akan menghargai apa pun keputusan politik PAN dan PPP. Sinyal bergabungnya PAN dan PPP ke koalisi PDIP sangat kentara seiring dengan kehadiran petinggi dua partai tersebut dalam acara pembukaan Rakernas PDIP di Semarang, Jumat kemarin.
Meski begitu, baik PAN maupun PPP menegaskan hingga kini masih bergabung dalam Koalisi Merah Putih. Namun Plt Ketua Umum PPP Emron Pangkapi menyatakan keputusan itu bisa berubah melalui rakernas atau muktamar. (Baca: Mega Jadi Ketua Umum PDIP, Fadli:Kapan Terpilihnya?)
ROFIUDDIN
Berita lain:
Jokowi: Bangsa Besar Tidak Cukup Dibangun Empat Partai
Mega: Emangnya Saya Ngurusin Kabinet
Gerindra Kongres, Adik Prabowo Datangi Ragunan