TEMPO.CO , Bima: Istri dari Gunawarma yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian tidak percaya suaminya terlibat kasus terorisme. "Suami saya hanya berdagang ayam potong, bukan teroris," kata Cahya Laeli, Sabtu, 20 September 2014.
Gunawarma ditangkap bersama 4 orang lainnya oleh Densus 88 Antiteror hari ini sekitar pukul 15.30 WIB. Pria 31 tahun ini adalah warga Sadia, Kecamatan Mpunda , Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Ia menikahi Cahya Laeli asal Desa Sowa, Kecamatan Soromanadi, Kabupaten Bima.(Baca:Densus 88 Tangkap Lima Terduga Teroris di Bima)
Setelah penangkapan, tim Densus menggeledah rumah Gunawarma di Sowa. Dari rumah tersebut disita beberapa barang, seperti, telepon seluler, dan buku bertema jihad. Selain menangkap Gunawarman, tim Densus juga membawa istri dan satu anak Gunawarma untuk diperiksa. Setelah diperiksa sebagai saksi, mereka dipulangkan.
Ditemui wartawan saat menaiki mobil Densus 88, Cahya Laeli mengatakan tidak percaya bahwa suaminya anggota teroris. "Saya tidak tahu maksudnya apa menangkap suami saya," ucapnya.
Dia mengaku bertemu Gunawarma di kota Bima. Setelah menikah, mereka tinggal di Sadia selama lima tahun. Sejak 2009, mereka pulang ke kampung halaman di Desa Sowa , Kecamatan Soromnadi.
Cahya Laeli yang membuka usaha ternak ayam potong mengatakan, tidak tahu dengan siapa saja suaminya bergaul selain dengan warga kampung. "Kadang ada temannya yang datang dan beli ayam," katanya.
Menurut dia, aktivitas terakhir adalah mengantar ayahnya bernama Arafah,80 tahun ke Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Bima. Di tengah jalan ia dihadang polisi di Dusun Pali Desa Punti. Anggota keluar Chaya bernama Lismahul histeris tiba tiba ditodongkan senjata lengkap dan langsung pingsan. Waktu itu ia menggunakan mobil Feroza EA 650 SZ dan Gunawarma dipaksa turun. Kepala Desa Sai , Arifin membenarkan adanya penangkapan warganya oleh Densus 88 Mabes Polri.
AKHYAR M NUR
Baca juga:
Tidak Jadi Menteri, Abraham Siap Maju Pilpres 2019
Jokowi Tetapkan Syarat untuk Koalisi Merah Putih
Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit
Todung: Trias Politika Berubah Jadi Trias Koruptika
Gerindra Emoh Pusing PPP-PAN Ada di Rakernas PDI
- Tidak Jadi Menteri, Abraham Siap Maju Pilpres 2019
- Jokowi Tetapkan Syarat untuk Koalisi Merah Putih
- Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit
- Todung: Trias Politika Berubah Jadi Trias Koruptika
- Gerindra Emoh Pusing PPP-PAN Ada di Rakernas PDI
IndikatorIndeks
BisnisIndeks
Kasus Newmont, Kebijakan Pemerintah Dinilai Ngawur
Dikhawatirkan akan terjadi eksplorasi dalam jumlah berlebihan.
MetroIndeks
Polisi Tangkap Dua Cunramor Bersenjata di Ciledug
"Kami masih memburu tersangka UD dan JA yang masih buron."
DuniaIndeks
ISIS Bebaskan 49 Warga Turki
Pembebasan dilakukan oleh badan intelijen Turki tanpa menggelar operasi khusus.
Ekowisata Masih Banyak Digarap Pebisnis Asing
Ekowisata masih banyak digarap oleh pebisnis asing dan masih sulit dalam soal perizinan.
Indeks
Leila S. Chudori
Belajar Legawa dari Rakyat Jelata
Sebuah film dokumenter tentang pemilihan presiden dari mata beberapa narasumber karya 19 videografer yang akan ditayangkan di bioskop.
Goenawan Mohamad
Toriq Hadad & Putu Setia
Indeks
Gelar Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pimpinan
Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk pencapaian target unit-unit perusahaan di PT Hotel Indonesia Natour, pada 15 September 2014