TEMPO.CO, Jakarta - Peluang bergabungnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla semakin besar. Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi, berharap dengan bergabungnya PPP dan PAN, maka dukungan kepada pemerintah di parlemen kian kuat. (Baca: Prabowo Tak Masalah PPP dan PAN Datangi PDIP)
"Sejak awal sudah disampaikan, Kami terbuka, karena ini masalahnya membangun negara. Bangsa besar seperti ini tidak hanya bisa dibangun oleh empat partai saja," kata Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 September 2014. (Baca: Jokowi Tetapkan Syarat untuk Koalisi Merah Putih)
Kubu Jokowi-Kalla didukung empat partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Nasional Demokrat (NAsDem). Dukungan suara keempat partai tersebut di parlemen masih kalah dengan Koalisi Merah-Putih yang ditopang lima partai. (Baca: Ditawari Kursi Menteri, PPP Malu-malu)
Jokowi mengatakan peluang bergabungnya PPP dan PAN baru 80 persen. Kepastian tersebut juga ditentukan seminggu ke depan. Jokowi meyakini keduanya masuk ke dalam koalisi Indonesia Hebat. "Koalisi permanen itu enggak ada dalam politik. Harus ngomong realitas politik," ujar mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu. (Baca: NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat)
Indikasi merapatnya PPP dan PAN ke kubu Jokowi-JK terlihat dari kedatangan petinggi PPP dan PAN di acara rapat kerja nasional PDIP di Semarang, Jawa Tengah. PPP diwakili Pelaksana Tugas Sementara Ketua Umum Emron Pangkapi. Sementara dari PAN yang hadir adalah Wakil Ketua Umum Drajad Wibowo dan Ketua Fraksi Tjatur Sapto Edy. (Baca juga: Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak)
SINGGIH SOARES
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?
Jadi King Maker Politik, Luthfi Hasan Sebut SBY
Bogor Larang Pelat B, Jokowi: Masuk Jakarta Pakai Tiket
Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak