TEMPO.CO, Bima - Detasemen Khusus Antiteror 88 menangkap lima orang yang diduga teroris di Kabupaten Bima , Nusa Tenggara Barat, hari ini sekitar pukul 15. 30 Wita.
Kepolsian resor Kabupaten Bima membenarkan adanya penangkapan tersebut. Namun belum bersedia memberikan komentar terkait dengan penangkapan itu.
Kapolres Bima Ajun Komisaris Besar IGPG Ekawanan Prasta yang dihubungin di rumahnya di Panda maupun di kantor Polres Bima, belum bersedian menemui wartawan TEMPO. Namun, sejumlah petugas terlihat siaga penuh di markas dengan senjata lengkap.
"Bapak belum bisa ditemui sekarang. Iya benar informasinya, tapi Bapak tidak ada," kata seorang polisi berpangkat Briptu kepada Tempo, sore ini, Sabtu , 20 September 2014.
Sumber Tempo di Kepolisian menyebutkan lima orang yang ditangkap itu yakni tiga orang di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, satu orang di Kelurahan Sadia Kota Bima, dan satu orang di Desa Oo Kabupaten Dompu.
Sumber itu mengatakan Densus 88 menemukan sejumlah bendera ISIS (milisi Negara Islam Irak dan Suriah atau Negara Islam) dan senjata di lokasi penangkapan. "Seorang terduga teroris di Dompu terpaksa ditembak," kata sumber itu.
Kelima warga tersebut langsung diangkut dengan dua mobil Avanza dan sebuah mobil Feroza ke Mataram. Mereka kemudian diterbangkan ke Jakarta melalu Bandara Internasional Lombok. "Mereka akan dibawa dari Lombok ke terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Bima adalah daerah rawan konflik. Di sana, kerap terjadi aksi teror terhadap masyarakat ataupun aparat keamanan. Selama setahun sudah tiga kali anggota polisi tertembak hingga tewas dan sampi kini belum diketahui siapa pelakuknya.
AKHYAR M NUR
Baca juga:
Golkar: PPP-PAN Menjaga Ikatan Batin dengan PDIP
Jokowi Tetapkan Syarat untuk Koalisi Merah Putih
Todung: Trias Politika Berubah Jadi Trias Koruptika
Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit
Udar Berdalih Bus Karatan Tidak Merugikan Negara