TEMPO.CO, Sumenep---Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) kesulitan mengungkap penyebab jatuhnya pesawat latih milik Merpati Pilot School. Dari hasil penyelidikan sementara KNKT, pesawat jenis Cessna 79P yang jatuh ditengah pesawahan Desa Marengan Daya, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Jumat, 19 september 2014 itu tidak dilengkapi flight data recorder seperti halnya pesawat komersial.
Ketua Subkomite Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT Masruri mengatakan tanpa rekaman data penerbangan tersebut pihaknya harus bekerja lebih keras memeriksa serpihan benda-benda yang ditemukan di tanah dan pesawat agar dapat mengungkap penyebab kecelakaan itu secara pasti. (Baca berita sebelumnya: Haris Tewas Saat Sedang Selesaikan Terbang 20 Jam )
Untuk tahap awal, kata dia, KNKT mendata seluruh tanda di pesawat dan sawah. KNKT juga membawa beberapa komponen serpihan untuk diperiksa. "Ada dua metode pemeriksaan, pertama sistemnya dan metalorgi," kata Masruri di sela-sela penyelidikan di Sumenep, Sabtu, 20 September 2014.
Menurut Masruri, pesawat latih Merpati yang mengalami kecelakaan itu dinilai masih layak terbang. Karena biasanya, sebelum digunakan, seluruh pesawat sudah melalui tahap pengecekan dan pemeriksaan. "Kondisi cuaca saat kejadian juga sangat baik," ujar dia.
Soal kapan hasil penyelidikan rampung, Masruri belum dapat memastikan. Menurutnya, cepat tidaknya pemeriksaan bergantung fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. "Kalau kami inginnya pemeriksaan cepat selesai," ujarnya.
Jatuhnya pesawat latih Merpati itu menewaskan pilot Haris Yondi Adzakarahman, 21 tahun, warga Kecamatan Waru, Sidoarjo. Haris menjadi korban tunggal karena hanya seorang diri saat menerbangkan pesawat dan tanpa didampingi instruktur. (Baca juga: Siswa Tewas, Merpati Pilot School Dibekukan )
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
- Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP
- NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat
- Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?
- Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
- Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak
- Kalkulasi SBY Pakai Pesawat Presiden dan Carteran ke Luar Negeri