TEMPO.CO, Sidoarjo - Haris Yondi Adzakarahman, 21 tahun, pilot pesawat latih Merpati Nusantara yang tewas di Desa Marengan Daya, Kabupaten Sumenep, Jumat, 19 September, dimakamkan di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu, 20 September 2014. Upacara pemakaman dilakukan oleh para siswa Merpati Pilot School yang bermarkas di Sumenep. (Baca berita sebelumnya: Pesawat Latih Merpati Jatuh di Sumenep )
Ambulans yang membawa jenazah Haris tiba di lokasi pemakaman pada pukul 08.30 WIB. Para pilot yang sekaligus teman almarhum satu per satu keluar dari mobil jenazah milik Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya itu. Peti jenazah yang diselimuti bendera merah-putih pun dikeluarkan perlahan dan diusung ke liang lahad.
Upacara pemakaman dipimpin oleh kapten Merpati Pilot School, Novi Isnu Rianto. Kemudian peti mayat itu diturunkan perlahan hingga bagian dasar dan ditutup dengan tumpukan tanah. Pembacaan doa dan isak tangis mengiringi taburan bunga yang dilakukan oleh teman dan keluarga almarhum.
Haris adalah korban tunggal dalam kecelakaan jatuhnya pesawat latih jenis Cessna PK-MSN saat berlatih manuver di sekitar Bandara Trunojoyo, Sumenep. Haris terbang solo tanpa didampingi instruktur.
Novi Isnu Rianto menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Haris. Ia meminta keluarga yang ditinggalkan sabar menghadapi musibah ini. "Insya Allah, ada bantuan kepada keluarga, karena sekolah kami memiliki asuransi jiwa," kata Isnu. (Baca juga: Pilot Pesawat Latih Merpati yang Jatuh Tewas )
MOHAMMAD SYARRAFAH