TEMPO.CO, Palu - Lurah Lambara, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Safrudin membenarkan dua di antara tiga warga Palu yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Kabupaten Parigi Moutong pada Sabtu, 13 September 2014, adalah warganya.
"Iya, benar, dua orang yang ditangkap Detasemen Khusus 88 itu adalah warga saya," kata Safrudin saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 September 2014.
Dia berujar, dari dua orang warganya yang ditangkap itu, hanya nama Saiful saja yang dia ketahui pasti. "Dari informasi, saya hanya tahu Saiful. Yang satunya saya tidak tahu namanya," tutur Safrudin.
Safrudin mengaku kaget mengetahui warganya ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror karena diduga terlibat jaringan ISIS dan mengantar empat warga asing asal Turki. "Betul-betul saya tidak tahu, Pak, kalau wargaku itu ada terlibat jaringan itu. Yang saya tahu, mereka itu hanya wargaku," katanya. (Baca juga: Bukan Turki, 4 WNA yang Ditangkap Asal Turkistan)
Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia menyebut tiga warga yang ditangkap pada Sabtu lalu adalah Saiful Priatna alias Ipul, 29 tahun, M. Irfan (21), dan Yudit Chandra alias Ichan (28). Tiga warga Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah, tersebut membawa empat WNA asal Tiongkok pemegang paspor Turki yang diduga jaringan terorisme Santoso di Poso.
Yudit yang ditangkap dalam satu mobil bersama enam orang lainnya saat dalam perjalanan menuju Poso pada Sabtu, 13 September 2014, berperan sebagai sopir mobil yang mereka tumpangi sejak menjemput empat WNA itu di Makassar, Sulawesi Selatan. (Baca juga: Densus 88 Interogasi 4 Terduga Teroris Asal Turki)
Dari sumber yang ada, pemuda 28 tahun itu baru sebulan menikah. Menurut salah satu staf Kelurahan Lambara, Kecamatan Tawaeli, Palu Utara, yang enggan menyebutkan namanya, Yudit bukan warga Kelurahan Lambara. Ia diketahui menikahi salah satu gadis Tawaeli.
“Saya tidak tahu Yudit asalnya dari mana, tapi dia menikah dengan orang sini (Tawaeli). Pesta kawinnya di halaman Koramil Lambara,” kata seorang staf kelurahan Lambara itu.
Pria yang biasa dipanggil Icank itu selama ini tinggal di rumah mertuanya di Kelurahan Lambara, Kecamatan Tawaeli.
AMAR BURASE
Berita lain:
Ahok Pernah Ditolak di DKI, Jokowi: Saya Sudah Lupa
Menteri, Jokowi Pilih 18 Profesional dan16 dari Partai
Ahok Terima Ajakan Hashim Bertemu Prabowo