TEMPO.CO, Makassar - Pemerintah Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, akan mendirikan rumah potong hewan moderen dengan nilai investasi senilai Rp 1 miliar.
Rumah potong dengan luas lahan sekitar 1 hektar ini rencananya akan dibangun di Kecamatan Sinjai Utara. "Menggunakan dana APBD dan bantuan APBN," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Irwan Suaib kepada Tempo, Senin, 15 September 2014.
Menurut Irwan, rumah potong ini didirikan untuk melayani potensi sapi di Kabupaten Sinjai yang saat ini populasinya sudah mendekati 100 ribu ekor per bulan. Selain itu, banyak sapi asal Sinjai yang dijual ke luar pulau seperti Kalimantan. "Daripada dijual dalam bentuk sapi hidup, kita usahakan sudah bisa dikemas dalam bentuk daging kemasan sehingga lebih efisien," kata Irwan.
Dia mengatakan Sinjai sudah mengoperasikan rumah potong hewan dengan kemampuan potong 150 ekor per bulan. Akan tetapi, kondisi dan proses yang dilakukan masih jauh dari standar rumah potong yang layak. "Kalau konsep rumah potong moderen sejak masuk hingga keluar, semuanya dalam kondisi bersih," kata Irwan.
Menurut Irwan, pembangunan rumah potong hewan diupayakan sudah bisa dimulai tahun ini karena lahan yang akan digunakan sudah siap. Sebab, selain melayani sapi dari Sinjai, rumah potong yang akan dibangun juga bisa melayani hewan dari luar Kabupaten Sinjai. "Seperti Bone dan Bulukumba," kata Irwan.
Irwan mengatakan Sinjai sebagai salah satu penghasil sapi terus mendorong agar masyarakat memelihara sapi. Sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Sinjai menargetkan swasembada daging sapi. "Targetnya tahun ini 2 juta ekor sapi," kata Irwan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Aziz mengatakan rumah potong modern di Sulawesi Selatan saat ini memang hanya terletak di Kabupaten Gowa. Banyak daerah yang masih memiliki tempat pemotongan hewan dengan kapasitas terbatas. "Kalau mau ditingkatkan ke rumah potong sangat bagus," kata Azis.
Dia mengatakan populasi sapi Sulawesi Selatan baru berkisar 1,12 juta ekor. Untuk mencapai target 2 juta ekor sapi pada tahun 2018, pemerintah terus melakukan program pemijahan untuk mendukung gerakan ketahanan pangan. "Karena setiap waktu pertumbuhan populasi manusia semakin bertambah, sedangkan produksi pangan tidak terlalu besar," ujarnya. Contohnya, tahun lalu jumlah hewan kurban di Sulawesi Selatan sekitar 17 ribu ekor. Tahun ini diperkirakan jumlahnya bisa naik sampai 18 ribu ekor sapi.
MUHAMMAD YUNUS
Baca juga :
Menelisik Pengurusan Pelat Nomor Cantik Mobil Mewah
SBY: Partai Demokrat Bukan Koalisi Merah Putih
Tim Gunung Padang Temukan Artefak Berteknologi Tinggi
Jejak 4 WNA Turkistan di Poso Terlacak