TEMPO.CO, Garut - Penyebab kebakaran di lereng Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga disengaja. Kebakaran mulai terjadi pada Ahad pagi, 14 September 2014, hingga menjelang tengah malam kemarin.
"Kebakaran itu diduga disengaja untuk memudahkan penggalian pasir," kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengawetan dan Perpetaan pada Bidang Teknis KSDA Balai Besar KSDA Jawa Barat Rifki Much. Sirodjan kepada Tempo, Senin, 15 September 2014. (Baca: Karyawan PTPN VII Jadi Tersangka Pembakar Lahan)
Menurut dia, dugaan kesengajaan itu muncul karena keberadaan titik api tidak jauh dari tempat penggalian pasir. Saat ini pihaknya bersama aparat berwenang tengah menyelidiki pelaku pembakaran.
Selain itu, motif pembakaran hutan juga diduga karena adanya unsur mitos. Masyarakat di sekitar kaki Gunung Guntur menganggap kalau sudah ada kebakaran di sekitar gunung, maka musim kemarau akan segera berakhir atau akan datang hujan. (Baca: Kebakaran Hanguskan 629 Hektare Hutan Kalteng)
Rifki mengatakan kebakaran ini menimpa rumput dan semak belukar saja. Sedangkan pepohonan seperti pinus dan yang lainnya masih utuh. "Hanya kebakaran permukaan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, lokasi kebakaran tidak jauh dari lokasi galian pasir ilegal, tepatnya di kawasan Cilopang, Desa Rancabango. Bahkan, sebelum terjadi kebakaran, di lokasi galian pasir banyak terdapat pohon pinus yang masih berdiri tegak dibakar. Sebagian lagi tumbang dengan cara digali dari akarnya. (Baca: Hutan Terbakar Gara-gara Api Unggun)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Garut Dikdik Hendrajaya mengatakan proses pemadaman dilakukan bersama tim gabungan sebanyak 50 orang. Tim terdiri atas BPBD (Badan Pengendalian Bencana Daerah), BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), Polsek dan Koramil Tarogong. Proses pemadaman dilakukan secara manual. "Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 22.30 WIB tadi malam," ujarnya.
Kebakaran terjadi di enam titik, mulai dari kaki gunung hingga kawasan puncak gunung. Lahan yang terbakar bertambah luas karena embusan angin yang cukup kencang. Selain itu, kondisi ilalang yang kering juga memudahkan api menjalar ke daerah lain. "Lokasi yang terjal dan cuaca yang cukup panas sangat menyulitkan petugas dalam memadamkan api," kata Dikdik, "Tapi, alhamdulilah, hari ini bisa padam juga."
SIGIT ZULMUNIR
Terpopuler:
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Koalisi Merah Putih Jalani Strategi Bumi Hangus
Pilkada Langsung Boros? Ini Bantahannya
SBY: Partai Demokrat Bukan Koalisi Merah Putih
Menelisik Pengurusan Pelat Nomor Cantik Mobil Mewah