TEMPO.CO, Cirebon - Seorang penjaga kompleks perumahan di Kabupaten Indramayu, BD alias MS, dilaporkan ke Polres Indramayu karena diduga mencabuli sembilan bocah perempuan usia 7-13 tahun. "Kasus ini terungkap setelah salah satu korban mengeluh sakit di kemaluannya saat buang air kecil, kepada ibunya," kata Darwini, Sekretaris Cabang Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Indramayu, yang mendampingi para korban.
Menurut dia, para korban berasal dari satu desa di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Mereka rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar hingga kelas 1 SMP. Pengakuan salah satu korban itu membuat korban lainnya juga angkat bicara. Mereka mengaku dicabuli oleh BD alias MS.
"Modusnya dengan mengiming-imingi mereka dengan permen maupun uang kepada korban," kata Darwini. Anak-anak itu ada yang disuruh membuka pakaian dan celana. Bahkan ada pula yang disuruh memegang alat kelamin pelaku. Bahkan pelaku pun meraba-raba bagian tertentu dari tubuh korban.
Para orang tua korban dan warga yang mengetahui kasus itu marah dan langsung menggerebek rumah pelaku. Namun tersangka tak ada di rumah itu. Di sana warga hanya menemukan kartu nama dan kartu tanda penduduk dengan identitas yang berbeda. Pada KTP, tersangka BD merupakan warga Cirebon kelahiran 1962. Sedangkan pada kartu nama, dia berinisial MS.
"Akibat kasus ini, ada orang tua korban yang minder dan tidak mau ketemu dengan tetangga," kata Endang, perangkat desa yang juga mendampingi keluarga korban dalam kasus tersebut. Menurut dia, keluarga korban sangat terbebani dengan peristiwa yang menimpa buah hati mereka.
Anak-anak korban pencabulan itu divisum di RSUD Indramayu dengan didampingi beberapa anggota kepolisian dan keluarga mereka. Polisi masih memburu tersangka pencabulan itu.
IVANSYAH
Terpopuler:
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Koalisi Merah Putih Jalani Strategi Bumi Hangus
Pilkada Langsung Boros? Ini Bantahannya
SBY: Partai Demokrat Bukan Koalisi Merah Putih
Menelisik Pengurusan Pelat Nomor Cantik Mobil Mewah