TEMPO.CO, Semarang - Pengurus Partai Persatuan Pembangunan Jawa Tengah meminta Suryadharma Ali legawa atas pencopotannya dari kursi Ketua Umum PPP. Sekretaris PPP Jawa Tengah Suryanto menyatakan pencopotan Suryadharma Ali yang dilakukan beberapa pengurus merupakan wujud kecintaan pengurus terhadap bekas Menteri Agama ini. “Kami ga ada kebencian terhadap Suryadharma Ali. Justru pencopotan itu agar beliau bisa fokus menghadapi masalah hukumnya di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” kata Suryanto, Sabtu, 13 September 2014.
Beberapa pengurus PPP mencopot Suryadharma Ali dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP. Tapi Suryadharma Ali kecewa atas pencopotan itu. Buntutnya, Suryadharma Ali justru mengeluarkan surat pemecatan terhadap pengurus yang mencopotnya. Suryanto menyatakan persoalan hukum yang dihadapi Suryadharma Ali tidak main-main. Selama ini, kata dia, jika KPK sudah menetapkan status tersangka terhadap seseorang, maka orang itu akan sulit luput dari hukuman.
PPP Jawa Tengah memprediksi langkah Suryadharma Ali memecat pengurus itu akan berdampak luas. Bisa jadi partai berlambang Ka’bah ini akan menghadapi prahara konflik internal lagi. Jika konflik terjadi, PPP Jawa Tengah meminta Mahkamah Partai segera turun tangan.
Salah satu tugas Mahkamah PPP adalah menangani sengketa internal. Misalnya, Mahkamah bisa memberikan keputusan apakah langkah Suryadharma Ali yang sudah dilengserkan bisa memecat pengurus. Mahkamah PPP diisi beberapa tokoh senior partai, seperti Ketua Chozin Chumaidy, Wakil Ketua Muchtar Aziz, dan Yudho Paripurno, Aisyah Amini, serta Zain Badjeber selaku anggota. Selain melalui Mahkamah partai, solusi atas prahara di lingkup internal PPP juga bisa dicari lewat muktamar. Tapi hingga kini pengurus pusat belum menentukan kapan muktamar dilaksanakan.
ROFIUDDIN