TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat berpendapat langkah penutupan terminal kedatangan khusus TKI keliru. Jumhur menilai terminal khusus kedatangan TKI di bandara mampu mengantisipasi tindak kejahatan terhadap TKI.
"Berbagai kasus seperti perampokan, pembiusan, dan berbagai tindak kriminal terhadap TKI terjadi dalam perjalanan mereka ke rumah selama ini terjadi. Itu sebelum ada terminal khusus TKI yang dikelola BNP2TKI," kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 11 September 2014. (Baca: Angkasa Pura: Terminal TKI Ditutup September Ini)
Kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi sepakat untuk menutup terminal kedatangan khusus TKI di Bandara Soekarno-Hatta. Penutupan itu menyusul inspeksi KPK bersama Bareskrim Polri, UKP4, dan Angkasa Pura II pada Juli lalu. Pada inspeksi mendadak di terminal kedatangan TKI tersebut KPK menemukan kasus pemerasan.
Jumhur menjelaskan keberadaan terminal khusus kedatangan TKI bertujuan untuk membantu pendataan TKI yang bermasalah. Keberadaan terminal khusus TKI seharusnya mampu memberikan pelayanan memadai kepada mereka. "Sebelum ada terminal khusus TKI yang dikelola BNP2TKI tidak ada pendekatan khusus untuk mereka secara komprehensif, sekaligus tidak ada pendataan," kata dia. (Baca: Migrant Care Lega Terminal TKI Dihapus)
Dia mengatakan ada permasalahan-permasalahan yang perlu diantisipasi setelah terminal khusus TKI ditutup. "Perdagangan bayi-bayi tak diinginkan yang dibawa TKI kepada pedagang bayi selama ini terjadi sebelum dikelola BNP2TKI," kata dia melanjutkan. (Baca: Terminal TKI Akhirnya Dihapus)
Berdasarkan data resmi dari situs resmi BNP2TKI, terminal khusus kedatangan TKI di Selapajang, Tangerang, menangani 19.741 TKI bermasalah sepanjang 2013. Permasalahan TKI berdasar data BNP2TKI, tidak seperti yang disebutkan Jumhur. Permasalahan yang disebutkan, di antaranya PHK sepihak, sakit akibat kerja, sakit bawaan, majikan bermasalah, dokumen tidak lengkap, dan gaji tidak dibayar.
NURIMAN JAYABUANA
Berita Lain
Ahok Mundur dari Gerindra, Ini Kata Jokowi
Ahok: Saya Bukan Kader Gerindra yang Baik
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra