TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Riau Annas Maamun yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap WW, anak mantan anggota DPRD Riau Soemardi Taher, mengatakan WW sering mengajaknya ke Jakarta.
"Berkali-kali dia ajak saya ke Jakarta, setiap ketemu," ujar Annas Maamun di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 11 September 2014.
Ajakan pertama diawali saat pertemuan pada bulan April 2014. Saat itu, menurut Annas, WW datang menemuinya untuk menyerahkan uang sebesar Rp 2 juta. Annas merasa perbuatan tersebut aneh, namun untuk menjaga perasaan wanita itu, diambilnya selembar pecahan Rp 100 ribu, dan meminta WW mengambil sisanya. Setelah pertemuan tersebut, WW mulai merayu dan memegang tangan Annas dan mengajaknya ke Jakarta.
"Saya tolak secara halus, saya bilang banyak pekerjaan," katanya.
Seminggu berikutnya, WW kembali datang dan menemui Annas di kantor Gubernur Riau, dan kembali mengajaknya ke Jakarta, sekaligus meminta diangkat sebagai staf khusus. Namun, Annas menolak dengan dalih tidak ada alokasi dana.
Pada pertemuan selanjutnya di lantai dua rumah pribadi Annas di Jalan Belimbing. Dalam pertemuan yang diklaimnya hanya berlangsung 12 menit itu, Wide meminta rekomendasi tempat cetak undangan pertemuan kepala sekolah di seluruh Riau, juga meminta bantuan dana. Annas kemudian memberikan Rp 10 juta dari uang pribadinya. Saat mereka menuruni tangga untuk mengantar WW pulang, wanita itu menggandeng Annas dan kembali merayunya ke Jakarta.
"Saat itu, dia mengarahkan tangannya ke situ," ujar Annas sembari mereka ulang kejadian itu.
Hingga terakhir, Annas mengaku tidak tahu alasan khusus WW bersikeras mengajaknya ke Jakarta.
"Kata dia cuma untuk jalan-jalan," kata Annas.
Gubernur Riau yang dilaporkan ke Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polisi tanggal 27 Agustus 2014 dengan Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim atas perbuatan asusila ini membantah bahwa ia melecehkan WW.
"Saya bersumpah demi Allah, saya tidak melakukan apa-apa terhadap WW. Tidak terjadi apa-apa di antara kami," ujar Annas.