TEMPO.CO, Jakarta - WW, korban dugaan pelecehan seksual Gubernur Riau Annas Maamun membantah tudingan bahwa ia hendak memerasnya. “Saya tidak pernah meminta apa pun seperti yang dia katakan,” kata WW dalam pesan pendeknya kepada Tempo, Kamis, 11 September 2014. (Baca: Korban Asusila Gubernur Dituduh Hendak Memeras)
Perempuan berusia 38 tahun ini pada 27 Agustus 2014 melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan Annas terhadapnya ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI. Ibu beranak dua ini melaporkan pelecehan yang terjadi pada 30 Mei 2014 di rumah gubernur di Pekanbaru. Saat itu, ia bertandang untuk membicarakan program pengajaran bahasa Inggris untuk guru-guru di Riau.
Setelah menghilang sekian lama, hari ini, Kamis, 11 September 2014, Annas menggelar konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta. Ia menuding WW mencoba memerasnya dengan tudingan pelecehan seksual itu. Annas juga menuduh WW-lah yang mengarahkan tindakan pelecehan seksual itu. Setelah menggelar konferensi pers, Annas melaporkan WW dengan tuduhan pencemaran nama baik dan menyebar fitnah. (Baca: Gubernur Riau Laporkan Balik Pelapor Pelecehan)
Menurut WW, setelah peristiwa itu, Annas menawarinya berdamai melalui temannya yang berdomisili di Jakarta. “Saya menolaknya karena saya ingin kebenaran atas apa yang telah dilakukannya itu diakui dan terungkap,” kata dia. Ia menambahkan, tindakannya melaporkan ke polisi agar tidak ada korban lainnya.
Soal laporan balik Annas ke Mabes Polri, menurut WW, hal itu merupakan haknya sebagai warga negara. “Tapi jika dia sudah menggunakan haknya, maka dia mesti melaksanakan kewajibannya terlebih dulu untuk menjawab laporan saya di Mabes Polri,” katanya.
WW menegaskan langkah hukum dan keberaniannya bersuara bukan masalah menang atau kalah. “Ini adalah perjuangan mengungkapkan kebenaran,” ujarnya.
ISTIQOMATUL HAYATI
Terpopuler
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?