TEMPO.CO, Boyolali - Kondisi iklim membuat produksi padi di 2014 diperkirakan tidak bisa menyamai produksi padi pada 2013. Direktur Budi Daya Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring mengatakan produksi padi tahun ini sulit menyamai perolehan tahun lalu.
“Produksi padi di 2013 mencapai 71,2 juta ton. Tahun ini diperkirakan maksimal 69 juta ton,” kata dia, dalam Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan 2014 di Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Rabu, 10 September 2014.
Penurunan produksi juga terjadi di sentra-sentra produksi beras, seperti di Jawa Tengah. Untuk Jawa Tengah, pada 2013 memproduksi 10,3 juta ton gabah. “Tahun ini diperkirakan turun menjadi 10,116 juta ton gabah,” ucapnya.
Secara umum, dia mengatakan tahun ini Jawa kekurangan 1,8 juta ton gabah. Sedangkan untuk nasional kekurangan 700 ribu ton gabah. Dia berharap kekurangan itu bisa ditutup dengan masa tanam terakhir yang dijadwalkan pada 21 September nanti. “Kami minta agar target yang sudah ditetapkan dapat tercapai,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pemerintah memberikan perlindungan kepada petani agar giat menggarap sawahnya. Misalnya dengan memberikan subsidi benih dan pupuk. “Lahan subur yang terus dimanfaatkan oleh petani akan kami lindungi. Caranya, dengan memberi insentif sehingga tidak ada lagi alih fungsi lahan,” kata dia.
Bupati Boyolali Seno Samudro menambahkan, sektor pertanian punya sumbangan besar dalam produk domestik bruto. “Sekitar 35,7 persen berasal dari pertanian,” katanya. Karena itu dia mengupayakan pembebasan pembayaran pajak bumi dan bangunan bagi para pemilik lahan.
Pembebasan pembayaran PBB itu akan diwujudkan dalam bentuk peraturan daerah. “Sekarang sedang menyusun naskah akademiknya. Segera kami ajukan ke DPRD,” kata dia. Dalam aturan tersebut, pembebasan pembayaran PBB hanya untuk petani yang memiliki lahan kurang dari atau sama dengan 0,5 hektare. Dia berharap dengan insentif itu, petani makin giat menanam padi dan tidak tergoda menjual lahan.
Dia mengatakan produktivitas padi di Boyolali cukup menggembirakan. Rata-rata surplus padi mencapai 50 ribu ton per tahun. "Khusus tahun lalu, kami surplus 55 ribu ton," kata dia.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
Ini Keunggulan iPhone 6 Ketimbang iPhone Lama
Benda Ini Wajib Dibawa Jokowi-Iriana ke Istana
Hari Ini, Harga Elpiji Naik Rp 18 Ribu per Tabung