TEMPO.CO, Kupang - Kekeringan melanda 17 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur. "Para petani terancam gagal tanam dan gagal panen," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT Tini Thadeus, Selasa, 9 September 2014.
Ke-17 kabupaten itu adalah Ende, Lembata, Alor, Sumba Timur, Sumba Tengah, Kupang, Nagekeo, Flores Timur dan Sabu Raijua. Lalu ada Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sikka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, Malaka, dan Sikka. (Baca: Kekeringan, Petani Madura Sulit Tanam Jagung)
Hanya lima kabupaten di NTT yang masih aman dari bencana kekeringan, yakni Kota Kupang, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat. Menurut Tini, ada sebelas kabupaten yang dikategorikan kekeringan berat dan enam kabupaten masuk kategori ringan.
Untuk mengatasi kekeringan, pihaknya meminta bantuan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 10 miliar. "Tergantung pemerintah menyetujui besaran anggaran untuk atasi masalah kekeringan ini," katanya. (Baca juga: Atasi Kekeringan, Kanal Zaman Belanda Difungsikan)
Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawananan Pangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT Silvia Peku Djawang mengatakan pemerintah NTT telah melakukan stok cadangan bantuan beras sebanyak 80,36 ton dan buffer stok penanggulangan bencana 15 ton. Lalu, cadangan pangan pemerintah 200 ton dan cadangan pangan di setiap kabupaten/kota sebanyak 1.000 ton lebih. Jadi, jumlah stok beras di Bulog NTT masih 28.788 ton. (Baca: Kekeringan, Petani NTT Terancam Kelaparan)
YOHANES SEO
Terpopuler:
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap