TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menganggap polarisasi politik yang sekarang terjadi merupakan imbas kemenangan Joko Widodo. Kutub ini sekarang terlihat dalam dukungan di DPR soal pembahasan pemilihan kepala daerah secara langsung atau oleh DPRD.
"Kami sudah melobi, tetapi faktanya mentok," kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 8 September 2014. (Baca: Parpol Plin-plan Soal RUU Pilkada)
Dia menuturkan Fraksi PDI Perjuangan sudah menjalin komunikasi dengan partai lain, khususnya partai-partai yang berada di dalam Koalisi Merah Putih. Alasan mentoknya dialog-dialog tersebut, ujar Bambang, para petinggi partai di Koalisi Merah Putih mengatakan demi menjalankan perintah partai. (Baca: PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo)
Dia membantah jika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut kurang luwes dalam menghadapi dinamika ini. Bambang mengatakan pengalaman selama Orde Baru sudah membentuk karakter Megawati. "Jika dalam dalam konteks ini ada yang mengatakan Ibu Mega keras, berarti mereka tidak paham," ujar Bambang.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani kini sudah berkeliling untuk menjalin lobi dengan partai lain. Hanya saja, Bambang mengakui bahwa banyak yang memandang sebelah mata upaya yang dilakukan Puan. "Ada pimpinan partai yang menganggap Puan masih anak-anak," katanya.
Dia menegaskan bahwa PDI Perjuangan sudah berjuang agar kepala daerah dipilih secara langsung. Dia beralasan, sistem ini merupakan buah reformasi dan merupakan representasi suara masyarakat. Jika sistem ini dikunci, dia memahami latar belakang mengapa sistem ini diubah.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler:
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
Meliuk di Antara Pinus Manglayang
Gedung Parkir Skywalk Bandung Dibangun Bulan Ini