TEMPO.CO, Indramayu - Sejumlah buku pelajaran untuk siswa sekolah bercap milik negara ditemukan dijual di sebuah toko buku di Indramayu. "Saya mendapat informasi dari warga soal adanya penjualan buku pelajaran bercap negara yang dijual di toko buku," kata Azun Mauzun, anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Kamis, 4 September 2014.
Dalam pengecekan pada Rabu, 3 September 2014, Azun melihat buku-buku itu berjejer bersama buku lainnya di toko buku tersebut. "Seharusnya buku bercap negara tidak diperjualbelikan," katanya. (Baca: Kurikulum 2013 Disusupi Mafia Buku?).
Buku yang diperjualbelikan di toko ada dua, yaitu berjudul Pengalamanku dan Pahlawanku. Harganya Rp 21-24 ribu. "Buku-buku bercap negara itu seharusnya dibagikan gratis kepada setiap siswa di seluruh sekolah, bukan diperjualbelikan," kata Azun.
Saat dimintai konfirmasi, Tantri, kepala toko buku Salemba Surya, mengaku menerima buku-buku itu langsung dari Jakarta.
Sri Bekti dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu mengaku tidak tahu apa pun mengenai penjualan buku tersebut. "(Penjualan buku bercap milik negara) tanpa sepengetahuan Dinas Pendidikan. Masalah itu sepenuhnya murni urusan pihak toko buku," katanya. (Baca: Daerah Kecewa Distribusi Buku Kurikulum 2013 Molor).
Menurut dia, buku yang memuat Kurikulum 2013 belum seluruhnya diterima oleh semua sekolah di Kabupaten Indramayu. Untuk semester pertama tahun ajaran 2014/2015 ini, para siswa akan menerima buku paket dengan empat tema. Buku tema pertama telah diterima oleh hampir semua sekolah. Para siswa menerima buku itu dengan gratis.
Ada sejumlah sekolah di tiga kecamatan yang belum menerima, yakni Kecamatan Anjatan, Krangkeng, dan Bongas."Hari ini, rencananya (buku-buku paket tema pertama) akan datang (ke tiga kecamatan itu). Besok (Jumat) didistribusikan," ujar Sri.
Adapun buku paket tema kedua, ketiga, dan keempat hingga kini memang belum datang seluruhnya. Buku-buku tersebut mungkin baru akan datang pada Oktober mendatang. Namun, kata Sri, keterlambatan ini tidak menjadi masalah dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Sebab, ada cakram padat mengenai isi buku tersebut yang telah dibagikan ke semua unit pelaksana teknis daerah. (Baca juga: Buku Pegangan Kurikulum Tematik Diperjualbelikan).
Secara terpisah, Bupati Indramayu Anna Sophanah menyatakan kaget dengan adanya penemuan itu. Hal itu harus diselidiki untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. "Saya meminta agar buku-buku itu dibungkus lagi dan dikembalikan karena itu milik negara, tidak seharusnya diperjualbelikan," katanya.
IVANSYAH
Terpopuler:
Jero Wacik dan Kumpulan Aset Rp 16 Miliar
Obama Bersumpah Hancurkan ISIS
Jero Tersangka, Eks Dirut Pertamina Akan Diperiksa
|Pindahkan Makam Nabi, Saudi Disumpahi Bakal Hancur
Polisi Kembalikan Lamborghini Lulung ke ATPM