TEMPO.CO, Surabaya: Melanie, harimau Sumatera, akhirnya mati di Taman Safari Bogor, Jawa Barat. "Kondisinya tidak bisa normal," kata Direktur Utama Taman Safari Indonesia II Pasuruan, Toni Sumampau, kepada Tempo, Selasa, 2 September 2014. Kematian itu terjadi akhir Juli lalu.
Satwa yang dilindungi ini sebelumnya tinggal di Kebun Binatang Surabaya. Pada Juni 2013, Melanie dikirim ke Taman Safari Cisarua, Bogor, untuk mendapat perawatan yang lebih baik. Di usianya yang 16 tahun, berat tubuh Melanie hanya mencapai 40-50 kilogram, sangat kurus untuk ukuran harimau tua. (Baca: Soal KBS, Aktivis Kritik Kementerian Kehutanan)
Panthera tigris sumatrae ini mengalami kerusakan pada pencernaannya dan organ tubuhnya, karena terlalu sering makan daging yang terkontaminasi formalin selama di Surabaya. Menjelang hari-hari terakhirnya, Melanie tidak menunjukkan gejala aneh. (Baca: Singa Mati, KBS Jadi Pergunjingan Dunia)
Dalam rapat simposium penyakit harimau di Taman Safari pada September 2013, dokter Internasional Wild Life pernah menganjurkan untuk melakukan eutanasia kepada Melanie, lantaran kondisinya yang memprihatinkan. Tapi hal ini urung dilakukan.
Demi mempertahankan hidup Melanie, satwa ini hanya diberi daging halus dan lunak. Bahkan ia diberi daging kaleng bervitamin yang biasa dikonsumsi kucing dan anjing yang sakit. Melanie ditemukan mati di kandangnya pada pagi hari akhir Juli lalu.
AGITA SUKMA LISTYANTI