TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara As'ad Ali mengaku pernah membeli kamus dalam jumlah besar ke mertua bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Attabik Ali. BIN membeli kamus total senilai Rp 3 miliar untuk dibagikan saat peringatan haul ayahnya Attabik, Ali Maksum, yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak.
"Semua kamus itu ada gambarnya Kepala BIN A.M. Hendropriyono. Ada kata pengantar dari Pak Hendro mengenai maksud pemberian kamus itu," kata As'ad ketika bersaksi dalam sidang terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2014. (Baca:Anas Dapat Duit Hambalang Dibungkus Tas Kresek)
Menurut dia, pembelian kamus itu untuk penggalangan serta memperkenalkan Kepala BIN karena saat itu sedang marak peledakan bom. "Memang mau tidak mau harus mengajak komunikasi dengan pesantren. Salah satu caranya pembagian kamus itu," kata dia.
As'ad lah yang menyarankan Hendropiroyono agar melakukan penggalangan di Ponpes Krapyak. "Saya bilang yang besar, alumnusnya banyak, lalu milih Krapyak," ujarnya.
Dia pun tak tahu pasti berapa yang dibayarkan ke Attabik selaku penyusun dan pencetak kamus Bahasa Indonesia-Inggris-Arab itu. As'ad mengaku bawahannya yang mengurusi pelaporan. Kemudian setelah setahun, laporan penggalangan itu dimusnahkan. "Aturannya begitu, tapi sudah ada pengawasan Inspektorat," kata dia.
Penjualan kamus menjadi salah satu penghasilan Attabik selain pendapatan per tahun sekitar Rp 300-an juta dari biaya sewa beberapa rumahnya dan uang pensiun. Attabik membeli sejumlah tanah di Yogyakarta dan Duren Sawit, Jakarta Timur. Diduga tanah tersebut dibeli oleh Anas yang bersumber dari dana berbagai proyek. (Baca:Nazar: Anas Pakai US$ 1 Juta Beli Tanah di Yogya)
Anas Urbaningrum didakwa menerima duit Rp 116,525 miliar dan US$ 5,2 juta dari beberapa proyek pemerintah yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Selain itu, dia disebut menerima dua buah unit mobil, yakni Toyota Harrier bernomor polisi B-15-AUD senilai Rp 670 juta dan Toyota Vellfire berpelat nomor B-6-AUD seharga Rp 735 juta. Selain itu, ada pula dana kegiatan survei pemenangan di Kongres Partai Demokrat sebesar Rp 478.632.230.
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Harga BBM Tak Naik, Ini Alasan Pemerintah
Pakai Waterboarding, ISIS Siksa Wartawan AS
Suhardi si Profesor Ketela Menolak Makan Gandum
Belum Dilantik, 2 Anggota DPRD Banten Tersangka