TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad berharap panitia seleksi menangguhkan proses pemilihan pengganti Busyro Muqoddas. Menurut Abraham, posisi wakil ketua yang akan ditinggalkan Busyro tak terlalu urgen untuk segera diisi karena masih ada tiga wakil. (Baca: Berminatkah Busyro Menjadi Pimpinan KPK Lagi?)
“Kami menganggap empat orang pimpinan itu masih ideal," kata Abraham di kantornya, Rabu, 27 Agustus 2014. (Baca: Pengganti Busyro, KPK Setuju Nama Ini)
Menurut Abraham, dengan berakhirnya masa jabatan Busyro Desember mendatang, pimpinan KPK lain masih bisa menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi. Penggantian Busyro bisa dilakukan serentak pada 2015 nanti, bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan empat pimpinan KPK lainnya.
Abraham membandingkan KPK dengan institusi kepolisian. Dia menyatakan institusi kepolisian masih bisa bekerja meski hanya dipimpin satu orang Kepala Polri. Padahal infrastruktur kepolisian tersebar di 34 provinsi. (Baca: KPK Masih Butuh Busyro untuk Transisi Kepemimpinan)
Abraham juga merujuk kerja Kejaksaan Agung yang juga memiliki satu orang pimpinan. Karena itu, dia yakin, bila pimpinan KPK tinggal empat orang, komisi antirasuah tetap bisa mengambil keputusan strategis. "Pimpinan KPK ada empat orang. Masak, Anda enggak percaya," kata Abraham.
Saat ini panitia seleksi tengah menerima pendaftaran calon pengganti Busyro. Sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi, jabatan Busyro segera berakhir pada Desember nanti. Busyro masuk ke KPK menggantikan Antasari Azhar yang mundur karena tersandung kasus pembunuhan Direktur Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. (Baca: KPK Kecewa Pemerintah Tak Balas Surat soal Busyro)
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler
Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?
Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK
Indonesia Bentuk Timnas U-19 Baru, Mengapa?
Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus?
Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK