TEMPO.CO, Bogor - Sebanyak 756 tentara dari 26 negara mengikuti latihan gabungan militer di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Sentul, Bogor, mulai 19 Agustus sampai 1 September 2014.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengklaim latihan bersama para anggota Global Peace Operations Initiative (GPOI) ini merupakan yang terbesar di seluruh dunia. "Ini yang terbesar di dunia," kata Moeldoko setelah membuka upacara latihan gabungan di Lapangan PMPP, Selasa, 19 Agustus 2014. (Baca: Panglima TNI Moeldoko Jangan Curigai Kami)
Latihan gabungan ini, kata Moeldoko, akan berfokus pada tiga kegiatan. Pertama, seminar latihan senior. Seminar ini bertujuan meningkatkan pemahaman aparat militer tentang aspek-aspek multidimensi dalam kaitan dengan kemungkinan adanya operasi perdamaian yang kompleks dan penuh tantangan. (Baca: SBY Resmikan Security Center Rp 1,6 T di Sentul)
Kedua, seminar latihan staf. Seminar ini digelar untuk melatih para staf perwira guna meningkatkan kesiapan dan kemampuan mereka dalam melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ketiga, seminar latihan lapangan, yang bertujuan membina hubungan baik antara TNI dan United States Pacific Command (Uspacom).
Adapun 26 negara yang berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan ini yakni Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, India, Afrika Selatan, Bangladesh, Brasil, Filipina, Peru, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Singapura, Yordania, Belanda, Srilanka, Tanzania, Kanada, Jerman, Ukraina, dan Vietnam.
Jumlah instruktur dalam latihan gabungan ini sebanyak 63 personel, yakni dari TNI 31 orang dan 32 tentara asing. Dari staf GPOI ada enam personel, antara lain, satu anggota TNI dan dua tentara asing. Selain itu, ada sebelas tentara asing yang menjadi fasilitator.
TRI SUSANTO SETIAWAN
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Tim Jokowi Tuding Saksi Tim Prabowo Ngarang
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?