TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid membantah kader partainya, Fahri Hamzah, menerima duit dari bekas Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin. Menurut dia, staf Nazar, Yulianis, tak pernah mengatakan Fahri menerima uang itu.
"Apa di situ ada kata-kata Pak Fahri mengambil uang itu," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 19 Agustus 2014. (Baca: Fahri Hamzah Bantah Terima Uang Nazaruddin)
Yulianis, tutur Hidayat, hanya mengatakan uang itu ditaruhnya di meja di depan Fahri. Kepada Yulianis, Nazar mengatakan duit itu dicatatkan sebagai uang muka pembelian mobil. Namun Fahri tak mau menandatangani kuitansi penerimaan duit tersebut. (Baca: KPK Dalami Pengakuan Yulianis Soal Fahri Hamzah)
Akhirnya, Nazar-lah yang menandatangai bukti serah-terima tersebut. "Jadi, jangan diasosiasikan Pak Fahri mengambil uang itu," ujar Hidayat.
Saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Yulianis menuturkan pernah memberikan uang US$ 25 ribu kepada Fahri. Bekas Wakil Direktur Keuangan Grup Permai itu meletakkan uang berbungkus amplop itu di dekat bosnya, Nazar, yang sedang berdiskusi dengan Fahri.
Menurut Yulianis, Fahri kala itu hanya tersenyum dan tak beranjak dari tempat duduknya ketika diminta untuk menandatangani kuitansi penerimaan uang. "Pak Nazaruddin lantas yang menandatangani dan mencoret-coret saja," ujarnya.
Hidayat mengatakan Yulianis harus bersiap jika Fahri menggugatnya ke kepolisian. Menurut dia, hal yang sama juga pernah dilakukan oleh putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhi Baskoro Yudhoyono. "Yulianis harus bersiap mempertanggungjawabkan omongannya."
Fahri sendiri tak terlihat di Kompleks Parlemen untuk mengahadiri sidang paripurna. Melalui akun Twitter-nya, anggota Komisi Hukum DPR ini membantah kesaksian Yulianis. "Saya belum tahu persisnya. Saya tidak merasa punya hubungan apa pun dengan Yulianis dan Nazar, apalagi soal uang," cuit Fahri.
NUR ALFIYAH
Terpopuler
Jadi Bos Pertamina, Apa Prestasi Karen
Bagaimana ISIS Hancurkan Toleransi Beragama di Irak?
Bagaimana PRT Pembunuh Bayi di Riau Dibekuk?