TEMPO.CO, Bandung - Obar Sobari, 28 tahun, tersangka kasus pencabulan yang memakan korban 21 anak di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, ternyata biseksual alias tertarik baik kepada laki-laki maupun perempuan. "Selain menyukai bocah laki-laki, dia juga mengaku pernah bersetubuh dengan pacar perempuannya," ujar Kapolsek Dayeuhkolot Komisaris Polisi Edi Suwandi kepada Tempo, Jumat, 15 Agustus 2014.
Menurut hasil tes kejiwaan, kata Edi, Obar tak mengalami gangguan jiwa. Obar pernah memiliki kekasih perempuan di Sukabumi. Pada 2004, Obar pernah menjadi korban sodomi. Insiden tersebut, Edi melanjutkan, merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan Obar menjadi memiliki perilaku menyimpang tersebut. "Obar mengaku pernah dikerjain juga pada usia 18 tahun," ucap Edi.
Dalam melancarkan aksinya, Obar mengaku sering memperdayai para kobannya dengan beberapa modus. Di antaranya, dia sering mengajak para bocah untuk melihat burung peliharannya di rumah. Selain itu, Obar pun kerap mengajak bocah-bocah tersebut memancing. "Dia menyodomi korbannya di rumahnya atau mengajak korban ke tempat sepi," kata Edi.
Tabir kejahatan Obar itu terkuak ketika salah satu orang tua korbannya melapor ke polisi pada Jumat, 8 Agustus 2014. Pada hari itu juga polisi menangkap Obar dan mendapatkan korban-korban lainnya. Mantan guru mengaji itu telah melakukan kejahatan seksual kepada sedikitnya 21 bocah laki-laki yang berusia 13 tahun. Obar kini ditahan di Markas Polsek Dayeuhkolit. "Dia diancam dengan Undang-Undang Perlindungan Anak," ujar Edi.
IQBAL T. LAZUARDI S.