TEMPO.CO, Surabaya - Edi, kakek Hari (bukan nama sebenarnya), pelaku pemerkosaan terhadap Melati (juga bukan nama sebenarnya), bocah berusia 5 tahun, menilai cucunya telah difitnah. Fitnah dilakukan oleh warga di Kampung Ketintang II, RT 4 RW 1, Kelurahan Wonokromo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. (Baca: Bocah Lima Tahun Diperkosa Tiga Anak di Surabaya)
“Entah kenapa dibilang ada kejadian itu. Tahu-tahu anak dan menantu saya diusir, diberi waktu seminggu untuk pergi," kata pria yang sehari-hari berjualan nasi pecel itu ketika ditemui Tempo di rumahnya, di kawasan Jetis Kulon, Kamis malam, 14 Agustus 2014. (Baca: Pemerkosaan Bocah, Kelurahan: Pelaku Sudah Diusir)
Sebelumnya diberitakan, Melati, diperkosa oleh tiga anak sekaligus. Para pelaku, Hari, Ari, dan Dedi, masing-masing duduk di bangku kelas VIII SMP, kelas IV SD, dan kelas II SD.
Sekitar seminggu lalu, putri Edi, Citra dan suami Freddy-orang tua Hari, pindah ke rumahnya. Mereka disuruh hengkang dari rumah petak yang sudah ditempatinya selama sekitar 4 tahun.
Menurut Edi, Hari hanya berniat ngemong teman-temannya yang usianya lebih muda di kawasan rumah petak. Mereka bermain seperti layaknya anak-anak. "Hari itu kan memang sudah SMP, dia itu ngemong anak-anak yang lain," kata Edi. (Baca: Ini Kronologi Pemerkosaan Bocah 5 Tahun di Surabaya)
Edi memastikan bahwa dirinya mendidik putri semata wayangnya dengan benar dan penuh disiplin. Itu pula yang ditekankan kepada putrinya untuk mendidik sang cucu. Setiap hari, kata Edi, Citra meskipun bekerja selalu mengantar-jemput ketiga anaknya, termasuk Hari. Aktivitas mereka pun selalu diawasi.
Setelah insiden pengusiran, Edi memang sempat mengajak orang tua Hari untuk bicara. Edi mempertanyakan persoalan yang terjadi di rumah petak Ketintang. "Saya tanya ke mereka, apa kalian sudah mendidik dengan benar. Kalau sudah benar, kenapa masih ada kejadian seperti ini," kata Edi.
Edi berharap masalah ini tidak lagi diperpanjang. Apalagi, menurut dia, masalah ini sudah dianggap tuntas oleh RT 4 RW 1, Kelurahan Wonokromo, Kecamatan Wonokromo. "Tanya saja ke Pak RT. Ini sudah selesai," katanya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal
Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan