TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Imam Prasodjo, mengimbau orang-orang yang tidak memiliki rekam jejak yang bersih agar tidak mendaftar sebagai calon pimpinan komisi antirasuah.
Menurut dia, tim pansel akan men-tracking seluruh pendaftar calon pimpinan KPK, termasuk menelusuri kekayaannya melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. (Baca: Busyro Muqoddas Masih Mungkin Daftar Pimpinan KPK)
"Kalau Anda tidak bersih, lebih baik tidak usah daftar ke KPK," kata Imam di kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta Selatan, Kamis, 14 Agustus 2014.
Dia mengatakan para pengemplang pajak, rekening gendut, dan yang mempunyai persoalan lainnya bakal terdeteksi bila mendaftar calon pengganti Busyro Muqoddas sebagai Wakil Ketua KPK itu.
"Yang 'jerk' (brengsek) lebih baik jangan," ujar Sosiolog dari Universitas Indonesia itu. (Baca: Menteri Amir: Pengganti Busyro Segera Dipilih )
Ada beberapa syarat untuk menjadi pimpinan komisi antirasuah. Di antaranya adalah bukan pengurus partai politik, menyerahkan laporan harta kekayaan, dan melepaskan jabatan stukturalnya atau bersedia tidak menjalankan profesinya selama terpilih menjadi komisioner.
Seleksi pimpinan KPK untuk menggantikan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dibuka per 15 Agustus-3 September 2014. Busyro bakal mendahului empat komisioner lain dalam mengakhiri masa jabatan, yaitu pada 10 Desember 2014. (Baca: SBY Teken Keppres Pengganti Busyro)
Busyro, yang juga mantan Ketua Komisi Yudisial, masuk KPK menggantikan ketua periode sebelumnya, Antasari Azhar, yang menjadi terpidana kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran pada akhir 2010. Sedangkan jabatan empat komisioner yang lain akan berakhir pada 14 Desember 2015.
LINDA TRIANITA
Terpopuler:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres