TEMPO.CO, Jakarta -Bentrok antar warga pendatang dan Suku Dani di Timika Papua terjadi sejak Selasa 12 Agustus 2014. Menurut Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende, bentrok ini mengakibatkan 7 orang tewas dan 13 orang luka-luka.
"Yang menjadi sumber permasalahan adalah Ketua Suku Dani, saudara Korea Waker," ujar Yotje di Mabes Polri pada Kamis 14 Agustus 2014. (Foto: Melihat Lebih Dekat Suku Pedalaman Papua)
Bentrokan berawal dari ditemukannya mayat Korea di selokan bawah jembatan parit di Timika, Papua pada Senin 11 Agustus 2014. Sebelumnya keluarga Korea sempat dilaporkan keluarga menghilang dari rumah sejak tanggal 4 Agustus 2014. (Infografis: Ricuh Papua)
Namun tanpa diduga, menurut Yotje, terjadi pembakaran satu rumah milik warga pendatang oleh sekelompok orang. Akibat pembakaran ini 5 orang tewas dan 13 orang luka-luka. Yotje mencurigai sekelompok penyerang ini berasal dari Suku Dani. Motif penyerangan diduga balas dendam karena Korea terbunuh.
Belum sempat polisi memastikan pembunuh, kata Yotje, tiba-tiba kelompok warga pendatang menyerang balik Suku Dani. "Belum diketahui tiba-tiba meledak seperti itu. Kami juga masih menginventarisasi korban-korban," kata Yotje.
Untuk meredam konflik akhirnya polisi menggelar pertemuan dengan anggota forum komunikasi pimpinan daerah Papua pada hari ini. Yotje juga mengatakan telah menerjunkan tim khusus untuk mengendalikan kondisi di Timika bersama TNI. "Sampai sekarang kita masih menggunakan prinsip persuasi dan negosiasi," ujar Yotje.
ROBBYIRFANY
Berita Terpopuler:
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres
Berumur 30 Tahun, Penumpang Pesawat Dapat Hadiah
Menkeu: Subsidi BBM Turun, Defisit APBN 2015 Terpangkas
Dahlan Iskan Bantah Akan Copot Nur Pamudji
Philip Morris Akan Gugat Inggris