Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswa Diminta Fotokopi Buku Kurikulum 2013  

image-gnews
Seorang siswi menunjukan buku pelajaran baru kurikulum 2013 di SMA 68 Jakarta (15/07). Di mulai hari ini Kemendikbud menerapkan kurikulum baru 2013 saat seluruh siswa dan siswi masuk sekolah hari pertama. TEMPO/Dasril Roszandi
Seorang siswi menunjukan buku pelajaran baru kurikulum 2013 di SMA 68 Jakarta (15/07). Di mulai hari ini Kemendikbud menerapkan kurikulum baru 2013 saat seluruh siswa dan siswi masuk sekolah hari pertama. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kening Siti Khodijah berkerut saat anaknya, Katrina Fitria Syawlani, meminta duit Rp 180 ribu pada Selasa, 5 Agustus 2014. Kebingungannya semakin bertambah ketika Katrina, yang kini duduk di kelas IV sekolah dasar negeri di Brebes, Jawa Tengah, mengatakan uang tersebut untuk memfotokopi buku pelajaran sekolah.

"Bukannya buku itu diberikan gratis, kenapa harus memfotokopi," ujarnya, Rabu pekan lalu. (Baca: Sekolah di Bantul Belum Terima Buku Kurikulum 2013)

Dari penjelasan Katrina, Khodijah kemudian tahu bahwa buku Kurikulum 2013 itu belum sampai ke sekolah. Guru kelas lalu meminta para siswanya untuk memfotokopi dengan biaya Rp 20 ribu untuk setiap buku. Ada sembilan tema buku yang harus difotokopi oleh Katrina dan teman sekelasnya. "Rp 180 ribu, bagi saya, tak masalah, tapi bagaimana dengan orang tua yang penghasilannya pas-pasan," ujarnya. Kebanyakan orang tua teman sekolah Katrina bekerja sebagai petani dan buruh. (Baca: Kurikulum 2013,Siswa Mengeluh Hari Libur Berkurang)

Belum sampainya buku pelajaran ke sekolah juga terjadi di SMA1 Pemalang, Jawa Tengah. Arini Riastri, guru di sekolah itu, menuturkan, untuk mengatasi masalah itu, sekolah mengunduh soft copy buku yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Internet. Soft copy tersebut lalu difotokopi oleh para siswa secara mandiri. "Mau bagaimana lagi. Kalau tak ada bukunya, malah tidak bisa mengajar," katanya.

Retno Listyarti lebih beruntung. Kepala Sekolah Menengah Atas 76 Jakarta itu sudah menerima buku Kurikulum 2013 pada 18 Juli lalu atau sehari sebelum libur Lebaran. Semula, ia sempat cemas karena buku yang dipesan sekolahnya sejak awal Mei itu belum juga tiba hingga tahun ajaran baru dimulai pada 14 Juli 2014. Namun, meski buku pelajaran telah tiba, Retno belum lega sepenuhnya lantaran masih ada satu buku pelajaran yang belum diterima. "Buku sejarah belum sampai, dan kami tak tahu kapan akan datang," ujarnya, Rabu lalu. (Baca: Buku Kurikulum Baru Belum Sampai ke Sekolah)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun ajaran ini, Kementerian Pendidikan menggunakan buku baru sebagai sumber bahan belajar-mengajar yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sendiri dilakukan secara bertahap. Tahun lalu, Kementerian baru memberlakukan kurikulum tersebut di sebagian sekolah. Tahun ini, semua sekolah wajib mengimplementasikannya untuk kelas I, II, IV, V SD; kelas VII dan VIII SMP; serta kelas X dan XI SMA. Sedangkan untuk kelas III dan VI SD, IX SMP, serta XII SMA baru dilaksanakan tahun depan. Namun sampai sekarang banyak sekolah yang belum menerima buku tersebut. (Baca: 84 Juta Buku Kurikulum 2013 Dikirim ke SD dan SMP)

NUR ALFIYAH


Baca juga:
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Robin Williams Tewas, Militan ISIS Ikut Sedih
Januari 2015, WNI Bebas ke Jepang Tanpa Visa

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

22 Agustus 2023

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?


Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

6 Agustus 2023

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

Kurikulum Merdeka dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknoligi pada tahun 2022 sebagai pengganti kurikulum 2013.


Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

20 Juli 2023

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah memiliki sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya adalah tidak semua guru mau move on.


Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

13 Juli 2023

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa.


Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

12 Juli 2023

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Terdapat beberapa perbedaan dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013


FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, dalam diskusi PR Pendidikan di Hari Anak di Jakarta, 20 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.


MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam. dikti.kemdikbud.go.id
MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.


Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bamboo Dome, Tempat Makan Siang Pemimpin dan Delegasi G20.
Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.


Jeroan RUU Sisdiknas: Perbedaan Sisdiknas dan Kurikulum di RUU Sisdiknas

30 Agustus 2022

Konferensi pers PB PGRI terkait hilangnya ayat TPG dalam RUU Sisdiknas secara daring, di Jakarta, Ahad 28 Agustus 2022. ANTARA/Indriani
Jeroan RUU Sisdiknas: Perbedaan Sisdiknas dan Kurikulum di RUU Sisdiknas

RUU Sisdiknas yang diajukan oleh Kemendikbudristek memuat beberapa perbedaan tentang Kurikulum dan Sisdiknas. Simak penjelasannya


PTM 100 Persen, Guru Diimbau Lakukan Asesmen Diagnostik Siswa

17 Juli 2022

Mendikbud Nadiem Makarim ketika bermalam di rumah salah satu guru di Kalimantan Utara. Dok. Kemdikbud
PTM 100 Persen, Guru Diimbau Lakukan Asesmen Diagnostik Siswa

Hal itu perlu dilakukan guru karena selama masa pandemi peserta didik belajar berbeda-beda sehingga level kemampuannya beragam.