TEMPO.CO, Jakarta - General Manager PT Temprina Media Grafika Agus Suryo mengatakan tak semua perusahaan percetakan pemenang tender pengadaan buku Kurikulum 2013 sanggup menyelesaikan kontraknya. Menurut dia, ada pekerjaan beberapa perusahaan pemenang yang akhirnya dialihkan ke perusahaan lainnya. "Pekerjaannya dilempar ke perusahaan besar," katanya, Rabu, 13 Agustus 2014. (Baca: Alasan Buku Kurikulum 2013 Terlambat Dicetak)
Deputi Bidang Hukum Penyelesaian Sanggah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Ikak Gayuh Patriastomo membenarkan hal tersebut. Agar pengadaan buku tetap berjalan, LKPP yang digandeng oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengurus kontrak dengan perusahaan kemudian mengalihkan pekerjaan yang belum selesai itu ke percetakan besar. (Baca: Kurikulum 2013, Sekolah Dilarang Kutip Iuran Buku)
Ikak tak mau menyebutkan nama beberapa perusahaan yang pekerjaannya dialihkan itu. Namun, menurut dia, ada sekitar sepuluh perusahaan pemenang lainnya yang telah ditawarkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. "Kami meminta perusahaan-perusahaan besar yang sudah atau hampir menyelesaikan pekerjaannya untuk membantu," ujarnya.
Ketua Pokja Buku Kurikulum 2013 LKPP Yulianto mengatakan perusahaan-perusahaan itu tak sanggup menyelesaikan pekerjaan lantaran terkendala dana. Sistem pembayaran lewat dana BOS yang dibayarkan oleh sekolah membuat percetakan harus mengeluarkan banyak modal di awal. Sebab, banyak sekolah yang belum bisa membayar lantaran dana BOS-nya belum ada. (Baca: Siswa Diminta Fotokopi Buku Kurikulum 2013)
Sekadar gambaran, ada sebuah perusahaan yang merogoh kocek sampai hampir Rp 30 miliar. Walhasil, untuk percetakan yang tak memiliki banyak modal, akhirnya mereka tak bisa memproduksi sesuai kontrak. Hal ini juga yang membuat proses pencetakan tersendat.
Pekan lalu, LKPP sudah menghubungi perusahaan-perusahaan besar untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Di antaranya PT Temprina Media Grafika, PT Gramedia, dan PT Macanan Jaya Cemerlang. Jika berminat, percetakan-percetakan itu akan disodori kontrak baru untuk mengerjakan sekitar 1,9 juta buku tingkat SD, dan 10 juta buku SMP dan SMA. (Baca: Kurikulum 2013, Lasro Marbun Tawarkan Opsi Ini)
NUR ALFIYAH
Baca juga:
Lemhanas Puji Tim Transisi Jokowi
Tersangka Mutilasi Suka Bermain dengan Anak Kecil
Ahok Tak Sepakat Penerapan Kurikulum 2013